Kemiripannya keduanya yang teramat di ambang batas memang sangat nyata.
Khaira menatap mata yang sama seperti miliknya, kemudian beralih pada anak laki-laki yang ada di pangkuan Ayahnya. Ia bahkan tak berkata apa-apa.
Sarah keluar dari kamar, ia melihat Kania duduk di sana! Perasaan takut menyeret dirinya tetap berjalan ke arah mereka.
Pak Pratama tampak berdehem, ia sedikit kesal pemandangan itu harus dilihat menantu dan cucunya.
"Ayah kemari, karena Kania pamit pulang dengan Khaira, barangkali kamu ingin melihat putrimu dulu sebelum dia pulang," kata pak Pratama.
Jason membelalakan matanya. "Pulang?" tanya nya, padahal ia belum sempat mengunjungi mereka lagi.
"Ayah kira kamu akan datang ke rumah, ternyata tidak!" sindir pak Pratama.
"Aku...." ucapan Jason terpenggal oleh Khaira kecil yang tiba-tiba membuka mulutnya.
"Aku rasa tidak, Om Jason memiliki anak lain, jadi dia tidak perlu bertemu dengan putrinya!" kata-kata itu keluar dari mulut Khaira.
