Masalah kecil itu memang tak perlu di besar-besarkan. Hal ini harus di lupakan.
Hal itu tidak di hiraukan oleh para guru pembimbing karena ia juga mengikuti studi tour dengan baik.
"Kamu membeli banyak baju perempuan, untuk siapa?" tanya David.
"Noona!" Jawab Herrin singkat.
"Pacarmu? namanya Noona! Anak mana Herr, rupanya kamu punya pacar!" Antusias David membuat anak-anak lain yang sedang sibuk dengan ponselnya menengok.
"Serius Herr?" teman-temannya yang lain sampai kaget mendengar si es batu dikelasnya memiliki kekasih.
"Apaan sih Noona itu kak Sharon, Kakakku! Aku memanggilnya Noona," jawab Herrin, padahal ini pertama kalinya juga ia memanggil kakaknya sebutan Noona didepan teman-temannya.
"Oh, kak Sharon! Andai aku seusianya, aku mungkin akan menjadi Kakak iparmu Herrin!" Goda David.
"Memangnya kak Sharon mau sama kamu?" Ia melontarkan kata-kata becanda nya.
"Astaga, jahat sekali! Ucapan yang menembus harga diriku!" Ucap David sembari menyentuh dadanya.
