Rasa segar menyelimuti tubuh Zeline saat siraman air shower itu terjun. Air shower itu membasahi tubuhnya yang cukup letih karena aktivitas panas yang dilakukannya dengan Richard.
Ia kembali memikirkan kejadian tadi. Kenapa akhir-akhir ini ia dengan mudahnya memberikan tubuhnya ini pada Richard? Tak dapat dipungkiri jika tubuhnya merespon dengan baik perlakuan Richard itu.
Memang awalnya dia sangat menolak karena saat pertama kali melakukannya Richard begitu kasar hingga hanya menimbulkan luka di hatinya. Bedanya sekarang, Richard begitu lembut memperlakukannya. Hingga rasanya ia ingin lagi dan lagi.
Tak dapat dibohongi jika satu sisi hatinya sangat tak enak karena melakukan perbuatan ini, disaat pacarnya sendiri masih berjuang antara hidup dan mati.
"Huhh, segarnya!" gumam Zeline seraya mematikan shower yang menyala.