Tiga bulan kemudian....
"Pagi Ma, Pa," sapa Dianti saat menuju ruang makan dengan bantuan kursi roda yang didorong oleh Kaila.
"Pagi sayang. Ayo cepet sarapan, kamu kan ada jam kuliah pagi ini," balas Devi dengan tatapan lembut.
"Pagi Pa, Ma," sapa Kaila juga
"Hmm"
"Iya pagi"
Hatinya begitu sakit mendapat balasan yang begitu dingin dari orangtuanya. Memang sudah tiga bulan ini baik papa dan mamanya bersikap dingin terhadapnya. Gara-gara masalah kemarinlah penyebab orangtuanya menjadi begitu dinginnya. Tidak ada lagi tatapan lembut dan kasih sayang dari keduanya. Melainkan tatapan dingin dan benci yang ditunjukkan. Ia tak tahu harus berbuat apa supaya keduanya percaya kalau bukan dia pelakunya. Sungguh hatinya sangat kesal sekarang.
Dianti yang melihat Kaila sepertinya sedih dengan balasan dari papa dan mamanya, tersenyum penuh kemenangan.
Ini baru permulaan ~ batin Dianti
"Kamu temenin Dianti nanti pergi ke kampus," perintah Emran