"Adel"
"Oh, Reyn. Ada apa?" tanya Adel ketika Reyn menghampirinya di taman.
"Ayo ke kantin. Kau belum makan siang kan?" ajak Reyn
"Iya sih, aku laper," ujar Adel memegangi perutnya.
"Kalau gitu, let's go," pekik Reyn
Adel dan Reyn mulai berjalan menuju kantin. Selama perjalanan, banyak pasang mata yang memperhatikan mereka. Adel cukup risih dengan tatapan siswa-siswa itu. Adel berusaha untuk tidak memperdulikan tatapan mereka dan tetap fokus berjalan.
"Hei, ngapain liat-liat? Kayak enggak ada kerjaan aja," protes Reyn yang ikut merasa risih dengan tatapan siswa-siswa. Beda halnya dengan Adel, jika Adel tidak terlalu memperdulikan tatapan orang, kalau Reyn itu orangnya blak-blakan. Jadi, jika ia tidak suka akan sesuatu, ia pasti langsung mengutarakannya.
"Udahlah Reyn, jangan hirauin. Ayo cepet, keburu bel masuk," halang Adel yang khawatir akan timbul perselisihan.
"Siapa suruh ngeselin," tambah Reyn