Mahapatih telah mengetahui bahwa Pangeran Mahisa datang membawa Tentara bantuan dari Kediri. Tetapi bau lada yang sangat menyengat hingga membuat mata dan hidungnya perih tidak meruntuhkan semangatnya untuk membunuh Raja. Dia sudah sampai di pintu aula, tingga beberapa langkah lagi dia bisa menusukan keris nya di tubuh Raja.
"Uhuk,, Uhuk,, Ayo semua kita harus menembus asap ini". Teriak Mahapatih.
Tidak disangka Mahapatih melihat Pangeran Wisnuwardhana yang sedang mengipasi tungku tempat membakar lada. Meskipun dia hanya bisa melihat secara samar – samar, tetapi dia yakin itu adalah Pangeran Wisnuwardhana. Ia langsung menangkap Pangeran kecil itu.
"Hahaha, kena kau!" ucap Mahapatih yang langsung menggendong Pangeran Wisnuwardhana.
Tania belum mengetahui jika putranya ditangkap oleh Mahapatih. Tania masih sibuk mengipasi tunggu di pintu yang lainnya.
"Ibu! Ibu! Tolong aku", teriak Pangeran Wisnuwardhana.