Refleks, Fira berpaling dari lift, bibirnya berkedut dan membentuk senyum jahil. Diikutinya langkah kaki Mia dengan cepat menuju ruang rapat.
Apa dia tidak salah lihat tadi? Wajah Petra tampak sesuram hantu?
Fira mengernyit dan tampak bingung. "Kak Mia, kau tidak merasa terlalu dingin pada Pak Petra tadi?"
Lagipula, bukannya mereka sudah pernah makan bersama?
Lalu…. Apa maksud Petra waktu itu ketika berkata bahwa dia ingin 'bicara baik-baik malam ini' pada Mia? Kenapa sikapnya aneh sekali?
"Aku tidak mau kesuksesanku nantinya dikatakan berkat bantuan orang dalam!" Mia berbohong.
Ketika mendengarnya, Fira mengangguk paham. "Kak Mia memang bijak!" Dia mengangkat dagunya. "Bagaimana kalau kita berusaha memenangkan ini nanti, dan membiarkan orang lain mengira kita hanya mengikuti alurnya?"
Mia menoleh ke arah Fira yang masih polos dan mudah ditipu. Di dalam hati, sebenarnya dia ingin menghela napas. Nak, memang bagus kau hidup dengan sederhana.