Mama Widya yang kini menemani menantunya di rumah sakit membuat semuanya malah menjadi tidak karuan, tentunya keberadaan semakin sulit.
Rindu yang meminta mertua untuk meninggalkan tetap tidak bisa pergi begitu saja, kejadian tak habis juga para rintenir terus menekan membuat mama Widya pagi-pagi buta telah menangis.
"Mama kenapa?"
"Tidak apa, kamu cepat baikan."
"Kalau mama mau pergi ke kantor gak papa kok."
"Di sini saja nungguin kamu, biar saja urusan kantor lagian juga uangnya buat bayar sana sini."
"Ma, mama harus kuat ya. Maafin Rindu sudah membuat semuanya semakin berat."
"Sudah kamu jangan banyak pikiran, mama suapin ya. Ini ada bubur hangat."
"Iya, ma."
Mama Widya dengan lembut telah menyuapi menjadikan Rindu mendadak mengingat peristiwa lalu, dalam penglihatan masa lalu dia merasa suapan ini pernah terjadi dalam hidupnya.
"Habis sarapan kamu mandi ya, gak usah bangun dulu biarkan mama yang merawatmu."