Terjebaknya di rumah tanpa ada pasokan makanan sedikitpun membuat mereka takut mati kelaparan, namun sikap Rindu masih biasa saja menjadikannya lebih tenang dalam situasi apapun. Tetapi karena dirinya terus menerus kepikiran mak Simpi membuatnya jatuh sakit, baru saja petang tiba dia diminta untuk lebih banyak istirahat oleh temannya.
Tito dan Randu kecil itu berusaha untuk mencari sebuah makanan dalam rumah namun semuanya tak ada satupun tersisa, mereka pun berusaha untuk menahan lapar dengan tidur. Sementara cincin merah delima itu sudah berangasan dan meminta sebuah jatah gadis perawan malam itu juga, dengan mau tak mau tentunya sebuah jalan terdekat akan dilakukan.