"Sabrina, malam tahun baru nanti ada acara ga?"
Pesan singkat masuk dari sahabatku, Riska.
"Engga tau. Kenapa Ris?"
"Anak-anak OSIS ngajakin ngerayain di rumah gua. Mau ikut ga lu? Ada Ihsan loh. Wkwk."
"Wkwk. Jam berapa emang?"
"Abis isya aja Sabrina, jam delapan lah."
"Ya udah, insyaallah ya Sabrina, soalnya gua ga ada motor."
"Yahh, ya udah deh. Nanti kabarin gua lagi ya?"
"Iya Ris."
Aku merasa sangat senang karena aku bisa merayakan tahun baru bersama Ihsan. Namun di rumahku tidak ada motor dan tidak ada yang bisa mengantarkan aku. Karena sebenarnya malam tahun baru ini aku dan keluargaku akan keluar rumah untuk merayakan tahun baru juga. Sepertinya memang aku tidak akan datang ke rumah Riska, dan aku akan merayakan tahun baru kali ini bersama dengan keluargaku, seperti tahun-tahun sebelumnya.
Pesan singkat kembali masuk. Kali ini datang dari teman OSIS ku yang lainnya, Silvi.
"Ki, lu di rumah ga?"
"Iya, kenapa emang?"
"Ikut ke rumah Riska yu."
"Ga ada motor."