"Lepaskan aku! Siapa kau?!" teriak Rahel yang memberontak.
"Tenang saja, ini aku, Richard," ucap Richard dengan lembut.
Mendengar suara Richard, Rahel bergidik ngeri. Dia terkejut karena Richard juga bisa berbicara lembut seperti itu.
"Kau... bukankah kau sudah berjanji untuk memberiku waktu selama seminggu?" tanya Rahel yang masih berada dibawah badan Richard.
"Iya, memang, tapi melihatmu seperti ini aku benar-benar tidak tahan," jawab Richard dengan nada menggoda.
"Eh? Kenapa kau mundur sejauh itu?" tanya Richard yang bingung.
"Kau sudah berjanji untuk memberikan waktu selama seminggu. Apa kau akan mengingkari janjimu?" Rahel mengeluarkan wajah melasnya yang imut.
Melihat ekspresi Rahel yang seperti itu, Richard terpesona. Ia pun akhirnya menahan hasratnya.
"Baiklah, masih tersisa 6 hari lagi. Aku hanya ingin melakukan pemanasan agar kau tidak terkejut nanti," jawab Richard mencari alasan.
'Pemanasan atau pemaksaan sebenarnya,' batin Rahel yang kesal.
