Setelah Azura berhenti menangis dan mengusap air matanya, Azura pun keluar dari kamar Herosh.
Betapa terkejutnya Azura saat melihat Madesh yang sudah berdiri tepat di luar kamar Herosh. Seketika Azura menjadi gugup dan gagap.
"S-sayang? A-apa yang kamu lakukan di sini? Sudah berapa lama kamu di sini?" tanya Azura.
Azura langsung mengucurkan keringat dingin karena ekspresi wajah Madesh yang tidak seperti biasanya.
'Mungkin dia baru saja tiba, kan? Dia tidak mendengar semua kata-kata Herosh dan aku tadi, kan?' batin Azura yang berusaha positif thinking.
"Ya, aku mendengar semuanya," jawab Madesh dengan jujur.
DUAR!
Rasanya sebuah petir seperti menyambar Azura dengan sangat keras sampai tak bisa berkata-kata dan tak berani menatap mata Madesh.
Semuanya telah terbongkar dan Azura tidak bisa mengelak lagi kali ini. Azura benar-benar bingung harus berbuat apa.
Namun Azura tidak ingin membuat Madesh salah paham dan membuat persahabatan antara Mares dan Herosh hancur.