Saat itu sudah larut malam. Tristan mengikat Connor dengan rantainya dan membawa pahlawan berambut emas itu ke ruang bawah tanah yang tersembunyi di bawah balai kota. Setelah memastikan Connor diikat erat, Tristan memercikkan segelas air dingin ke wajahnya, membangunkannya.
Bahkan sebelum Connor bisa sadar sepenuhnya, Tristan sudah mulai mengajukan pertanyaan.
"Katakan padaku, apa yang terjadi dengan Walikota sebelumnya? Apakah kau membunuhnya?! Kenapa? Apa yang kau rencanakan dengan sarang orc?"
Sayangnya, petualang berambut emas itu tidak banyak bicara.
Penjaga kemudian mulai memukul pria itu terus menerus. Petualang itu hanya duduk di sana tanpa berusaha membalas, dan cara tubuhnya bergoyang saat penjaga terus memukulnya menyerupai karung tinju.
Bibir Connor sudah penuh memar, dan darah menodai ujung bibirnya, tapi dia masih diam.
Beberapa jam berlalu tetapi penyiksaan itu tampaknya tidak efektif terhadap pria ini.
