Pertarungan sebelumnya membuktikan bahwa Tristan tidak akan mampu melawan perintah raja Arcadian; tidak dengan kekuatannya sekarang ini, setidaknya. Setelah menyembuhkan luka dan harga dirinya, dia siap untuk bertemu raja.
Dalam kondisinya saat ini, hal yang cerdas untuk dilakukan adalah mematuhi dan menunggu saat yang tepat untuk menyerang balik. Dia harus bertindak dengan sabar, dia hanya berharap dia tidak perlu berlutut dan mencium kaki raja saja.
Mendekati aula, dia masih sedikit kesal karena sang ratu akhirnya tidak berbuat banyak untuk membantunya. Dia entah bagaimana percaya bahwa ratu hanya menginginkan yang terbaik untuknya, tetapi dia tidak tahu mengapa wanita itu tidak mendukungnya. Pasti ada sesuatu yang lain, selain dari kekuatannya.
Lagi pula, mengapa ratu Vanyar membiarkan kerajaan lain melakukan apa yang mereka inginkan di wilayahnya sendiri? Saat dia berjalan, dia mulai merenungkan motivasinya. Dia masih percaya bahwa kunci kebebasannya ada di tangan ratu.
