Setelah keluar dari rumah sakit. Kirana tak ingin terlalu merepotkan Raka. Meskipun laki-laki itu adalah suaminya yang memang wajib untuk melindungi dan merawatnya di kala sakit.
"Apa Anda yakin pulang sendiri, Nyonya? Bukankah lebih baik menunggu suami Anda lebih dulu. Karena nanti jika terjadi apa-apa dengan Anda di jalan, maka pihak rumah sakit yang akan di salahkan oleh suami Anda. Sebab telah mengijinkan Anda pulang seorang diri," bujuk suster yang membantu Kirana berkemas.
Kirana tersenyum tipis. Paham dengan ketakutan suster itu. Terlebih lagi dia memang di tugaskan oleh Raka untuk menjaganya.
"Tidak usah, suster. Saya sudah menghubungi suami saya. Dia bilang hari ini tidak bisa menjemput saya, karena ada rapat penting. Jadi, suster tidak perlu khawatir akan di salahkan nantinya," rayu dengan wajah serius. Berusaha meyakinkan suster tersebut agar mengijinkannya pergi. Meskipun dengan berbohong sekali pun.