"Ayo, pulang!" ajak Raka sambil berjalan lebih dulu di depan Kirana.
Perempuan itu hanya bisa menghela napasnya. Mengikuti langkah kaki suaminya yang telah lebih dulu meninggalkannya.
Meski enggan, Kirana juga tak punya pilihan lain. Terlebih lagi, Raka yang memintanya pulang tadi. Karena ada hal penting yang ingin ia bahas bersamanya.
"Kamu tunggu di sini saja!" titah Raka yang tiba-tiba saja berhenti di depan perusahaannya. Lalu keluar dari mobil dan segera masuk ke dalamnya.
Kirana hanya berdehem. Mengamati bagaimana Raka di hormati oleh semua karyawannya. Sikapnya yang berwibawa di kantor, membuatnya di sukai banyak orang. Termasuk para gadis yang bekerja di perusahaannya.
"Sayangnya, aku nggak bisa bilang sama mereka. Kalau laki-laki yang menjadi idola mereka di kantor, adalah suamiku," keluh Kirana saat melihat Raka tengah mengobrol dengan salah satu manajer di kantor.