Malam harinya, Raka kembali ke rumah. Ia hanya ingin segera mandi dan tidur. Pekerjaan yang sangat banyak, membuatnya lelah dan pusing.
Begitu masuk ke dalam rumah, Kirana telah menyambutnya dengan senyuman ramahnya.
"Mau aku buatin, teh?'' tawar perempuan tersebut kepada Raka yang hanya mengerutkan keningnya melihat sikap istrinya.
Bukannya senang, Raka justru menatapnya datar. "Nggak, saya bisa buat sendiri nanti," jawabnya dingin dan langsung berjalan menuju ke kamarnya.
Tak ingin gagal mendapatkan apa yang di inginkan oleh paman dan bibinya. Kirana berusaha mengikuti langkah suaminya menaiki tangga seraya melepaskan ikatan dasinya.
Kirana membawa tas Raka dan membuat laki-laki itu terkejut. Namun tetap diam saja. Keduanya terus berjalan masuk ke dalam kamar yang di tempati oleh laki-laki tersebut.
Begitu sampai di dalam, Raka berhenti dan berbalik dengan tiba-tiba. Hingga kening Kirana menghantam dada bidangnya.