"Auri, aku sudah tidak tahan lagi," pinta Avnan menginstruksi permainan kenikmatan Auristella di bawah sana.
"Avnan, aku ...."
"Kamu ingin menguasai permainan ini, hmm?" tany Avnan pelan.
"Iya," cicit Auri.
"Tapi hanya sampai ketika aku sudah lelah saja. Nanti setelahnya, kalau kamu belum puas dan belum mencapai puncak pelepasan mu, kamu bisa mengambil alih permainan kita. Bagaimana?"
Auristella menundukkan kepalanya ke bawah, dia malu berbicara vulgar seperti ini walaupun sebenarnya dia sudah tidak tahan untuk segera dimasuki batang besar itu.
Avnan tersenyum yang membuat wajahnya terlihat semakin tampan. Tapi Auri tidak tahu, bahwa didalam senyuman itu ada rasa takut di dalam diri Avnan setelah mendengar kata-kata Auri mengenai kepuasan dan puncak pelepasan.