**
"Aku tidak yakin. Seorang putri dari keluarga besar Bashri bisa menunda untuk bermain panas dengan pria itu."
"Apalagi jika melihat dari sisi liar yang dia miliki. Libidonya sangat tinggi dan mudah terpancing untuk urusan kuda-kudaan." Violeen menanggapi pendapat sahabatnya. Dia menambahkan anggur di gelas miliknya dan meminumnya.
"Kita lihat saja. Bagaimana akhir yang akan terjadi pada Gudytha malam ini."
"Kembali pada kita, atau berakhir di hotel bersama pria itu." Emily memberikan pendapatnya yang terbilang cukup netral.
Mereka semua masih melihat Gudytha yang sudah memulai aksinya. Sepertinya semua berjalan dengan lancar sesuai keinginan wanita itu. Tantangan yang dia dapatkan tidak mengalami rintangan sedikit pun. Malah terkesan jika pria itu memberikan akses sebesar mungkin untuknya melewati semua dengan mudah. Karena terlihat dari pria itu yang juga menyukai bahkan membalas semua perlakuan manis Gudytha.
10 menit kemudian, Gudytha kembali kepada mereka dengan senyuman yang mengembang di bibirnya. Membuat dia terlihat sangat aneh di mata para sahabatnya. Setelah sampai di dekat mereka, Gudytha duduk dengan angkuhnya. Dia masih menjadi sorotan mereka semua.
"Ada yang salah denganku?" tanya Gudytha membuka suara manjanya yang terdengar memuakkan untuk mereka semua. Dia tersenyum menang dengan sebelah alisnya naik ke atas.
"Untuk apa kamu kembali? Kamu yakin tidak ingin bersamanya malam ini di hotel?" tanya Violeen, dia membuka suaranya pertama kali menanggapi Gudytha.
Dia sudah sangat ingin melemparkan berbagai pertanyaan. Tapi sebisa mungkin dia menahannya. Karena pasti akan ter wakilkan oleh sahabatnya yang mendapatkan gelar Ratu Cristal. Sahabatnya yang suka bercanda dan banyak bertanya tentang hal apa pun. Sekalipun itu tidak penting untuk di tanyakan.
"Kenapa pelangi Vio? Kamu ingin melihat lagi, video bagaimana aku bermain dengan pria?" tanya Gudytha kepada Violeen.
Violeen hanya mendengus mendengar perkataan Gudytha. Dia mendapatkan julukan pelangi Vio karena sifatnya yang polos namun memiliki kehidupan bebas seperti yang lainnya. Dia juga hobi menonton film kuda-kudaan. Apalagi jika yang ada dalam film tersebut temannya sendiri. Dia sangat bersemangat untuk melihatnya.
"Sepertinya aku akan memiliki hobi sepertimu. Jika pemeran wanita yang bermain di dalamnya adalah kamu, pelangi Vio." Cristal menyahut sembari membayangkan bagaimana jika itu yang terjadi.
"Oh sepertinya itu tidak akan terjadi, Ratu Cristal. Aku sangat yakin, jika dia akan menyimpan video panasnya untuk dirinya sendiri." Emily menanggapi dengan nada malas.
Emily, dia memang yang paling cuek dan dingin di antara mereka. Tapi dia yang paling berani dan memiliki ide cemerlang untuk urusan menjebak lawan. Jika terjadi sesuatu keadaan buruk dari salah satunya, Emily bisa dengan cepat memberikan solusi. Dan bisa di pastikan keberhasilannya.
"Sepertinya akan lebih seru jika menyaksikan video Auri Kitty kita yang sedang bermain."
"Aku ingin mendengar, seperti apa suaranya ketika meneriakkan nama sang lawan ketika dia mencapai puncaknya." Gudytha, masih dengan suara khasnya yang mengalun lembut. Dia memberikan tanggapan seraya menggoda Auristella.
Wanita keturunan Dubai dan London yang biasa di panggil dengan Putri Bashri. Gudytha, dia memang memiliki suara yang lembut. Jika mendengarnya berbicara, maka seperti mendengar seseorang sedang bernyanyi. Karena itu, jika ditambah dengan keahliannya yang pandai merayu, maka tidak ada satupun pria yang bisa menolak semua keinginan wanita itu.
"Aku tidak yakin jika Auri Kitty mau melakukannya dengan yang lain."
"Dia hanya tergila-gila dengan Bos-Nya yang seorang Gay itu." Violeen menyindir Auristella dengan senyuman miringnya.
"Ah, sepertinya kita harus memberi tantangan Auri Kitty untuk merayu dan berakhir bersama sang bos."
"Aku menantikan kita melihat bersama-sama malam panas yang dia lalui." Cristal memberikan ide yang tidak pernah terpikirkan oleh mereka semua.
"Aku sangat setuju untuk itu. Meskipun aku tidak memiliki hobi seperti pelangi Vio, tapi untuk satu itu. Aku akan memberikan pengecualian." Emily memberikan tanggapannya. Yang dia angguki senyuman senang mereka.
Sedangkan Auristella. Wanita yang selalu dipanggil Auri Kitty oleh mereka, dia hanya memutar malas bola matanya. Semua sahabatnya tahu, jika seorang Auristella sangat tergila-gila pada CEO di tempatnya bekerja. Sehingga mereka semua tahu, Auristella tidak akan pernah berakhir dengan pria mana pun. Karena dia tipe wanita yang setia.
Tapi mereka semua tidak tahu, jika di balik kehidupan malam Auristella yang glamor dan bebas minum, dia masih menjadi satu-satunya perawan di antara mereka. Hanya saja, semuanya tertutup dengan sifat Auristella yang tegas, cepat peka terhadap keadaan, dan pandai merayu pria mana pun ketika kalah dalam permainan.
Masih dengan posisi santainya yang duduk bersandar di sofa, Auristella membuka suara. Dia menanggapi ucapan para sahabatnya.
"Semua itu tidak akan pernah terjadi, Cantik. Aku tidak akan pernah berakhir dengan memperlihatkan video panasku pada kalian semua."
"Aku tidak segila kalian yang hobi merekam kejadian yang kalian lakukan. Lagian, untuk apa merekam semua adegan. Tidak berguna sama sekali!" ketus Auristella pada mereka semua.
Dia masih memegang anggur yang tinggal setengahnya. Tidak memedulikan sama sekali perkataan dan tawa mereka yang menggema. Namun tertutup oleh suara musik DJ di sana. Matanya melirik meneliti seluruh tempat itu.
Biasanya, Auristella akan mendapatkan apa yang dicari. Tapi malam ini, seolah suasana sedang tidak mendukung keadaan. Dia ingin sekali mematahkan ucapan para sahabatnya ketika membenarkan berita beredar. Jika pria yang dia sukai merupakan seorang penyuka sesama jenis atau gay. Namun, semua tidak seperti yang dia inginkan. Pria itu selalu terlihat pergi bersama seorang laki-laki yang juga tidak kalah tampan. Jika tidak, maka pria itu akan pergi sendirian.
"Karena itu, aku kembali dengan cepat kesini. Aku rela menunda untuk bermalam bersamanya hanya demi dirimu, Auri," ujar Gudytha kemudian melirik pria yang bersamanya tadi. Memberikan kecupan jauh dan mengedipkan satu mata genitnya.
"Kenapa pula demi diriku? Ada apa denganku?" tanya Auristella tidak mengerti dengan maksud ucapan Gudytha barusan.
"Aku setuju untuk itu, Putri Bashri," sambung Cristal membenarkan dengan menganggukkan kepalanya.
"Tentu saja demi dirimu. Karena kita akan melanjutkan permainan ini. Kita akan bermain sampai kamu kalah. Kemudian kamu akan mendapatkan tantangan dari kami." Violeen berkata dengan seringaian yang dia miliki.
Dan itu membuat Auristella bergidik melihatnya. Dia mengerti maksud Gudytha. Karena itu dia menjelaskannya kepada Auristella. Violeen sudah membayangkan apa yang akan terjadi jika wanita yang biasa dipanggil Auri Kitty mendapatkan tantangan itu.
"Kamu terlihat mengerikan, pelangi Vio," ucap Auristella dengan matanya yang mendelik tajam. Melihat tatapan yang di tunjukkan oleh Violeen kepadanya.
Mereka semua, tertawa mendengar perkataan Auristella barusan. Violeen memang sering memberikan tatapan mata yang bisa membuat lawan bicara meleleh jika itu laki-laki dan wanita yang suka sesama jenis.
Tapi, jika yang dia lihat adalah wanita normal. Mereka akan takut dan muak melihatnya. Dan tentu saja para sahabatnya adalah wanita normal semua.
"Aku akan membuat kita semua mendapatkan kesenangan malam ini."