Cessillya terdiam seketika saat pintu kamarnya terbuka, siapa yang berani memasukinya bukankah Cessillya sudah katakan jika Hani harus pergi.
"Pergi, untuk apa kembali kesini !"
Bentak Cessillya yang masih tak menoleh, Cessillya memejamkan matanya disaat semua sedang betantakan, apa akan ada orang yang justru menambah kejengkelannya lagi.
Cessillya tidak akan bisa baik-baik dengan orang itu, siapa pun juga karena Cessillya sudah menutup warung dan meminta semua untuk pergi.
"Pergi !"
Bentaknya lagi, Cessillya mengepalkan kedua tangannya saat mendapatkan respon apa pun juga dari orang di belakangnya itu, Cessillya tidak bisa menutupi kemarahannya.
"Kamu fikir apa gunanya seperti ini ?"
Cessillya mengernyit mendengarnya, itu suara Devan, bagaimana bisa Devan masuk sekarang karena Cessillya sudah mengunci semuanya.
"Apa untungnya seperti itu ?"