setelah puas bermain berdua bersama arka di lapangan , arka dan azkiya pun pulang ke rumah , sesampai nya di rumah azkiya melihat karin dan dhika yang sedang rapih rapih ingin pulang ke rumah nya ,
" yess akhir nya dia pulang " batin azkiya merasa senang dan tenang.
arka menghampiri mereka berdua , " mau pulang?" ujar arka ramah
" iya besok kan tinggal disini " ujar karin tersenyum ke arka.
azkiya menatap nya dengan wajah jutek dan dingin.
ngga apa apa besok karin tinggal disini seengga nya dia bisa menikmati kamar nya sebelum karin datang dan menjadi kamar milik berdua.
" tante karin pulang dulu , semoga besok pernikahan nya lancar " ujar karin yang sudah sangat akrab ke ibu nya azkiya.
karin mendukung pernikahan ayah nya dia senang karna mempunyai ibu yang perhatian.
" iya sayang hati hati ya " ujar ibu nya azkiya memeluk karin hangat , azkiya hanya melihat dari depan pintu dan tidak mendekat sedikit pun.
mereka pun berjalan melewati azkiya , karin dengan wajah sinis nya melihat wajah azkiya.
" pergi lo sono pergi gue " batin azkiya dan mengode dengan mata nya yang tajam.
" hati hati ya pak joko" ujar ibu nya azkiya melambaikan tangan ke karin , azkiya yang melihat hanya tersenyum miris.
setelah karin dan dhika pulang azkiya langsung berjalan ke kamar nya dengan santai , " huh rumah gue kembali damai" ujar azkiya merebahkan tubuh nya kasar di atas kasur empuk milik nya , azkiya mengecek ponsel nya .
azka
ki bang arka udah selesai?
" ya ampun gue lupa kalo azka nungguin bang arka , kasian banget azka nungguin kabar dari gue " ujar azkiya yang merasa ngga enak dengan azka .
azkiya
udah dari tadi hehe , maaf ya gue ketiduran tadi π
azka
π
setelah beberapa menit berbaring di kasur nya azkiya merasa bosan kembali dan karna azkiya belum puas juga main di luar bersama arka tadi , azkiya pun berjalan keluar rumah nya , menikmati udara sore hari , mungkin mulai besok hati nya udah ngga setenang ini lagi , pasti besok azkiya bakal banyak berantem dan mengalah sama karin , azkiya melewati rumah azka dan tidak menyadari ada azka yang sedang duduk di kursi teras ,
" woi" ujar azka ke azkiya
azkiya pun menoleh ke suara itu dan menghampiri nya , " kenapa?" tanya azkiya
" mau kemana lu , sore sore begini berkeliaran , ngga takut di culik hantu?" ujar
azka
" ngga ini aja gue lihat hantu biasa aja " ujar azkiya tertawa
" mana?" tanya azka
azkiya menunjuk azka dan tertawa puas ,
" sialan lu gua udah serius " ujar azka
" haha ngga gue ngga kemana mana , cuma jln jln aja , lo mau ikut?" ujar azkiya
azka menggeleng , " ngga lu aja " ujar azka menolak ajakan azkiya , " yaudah gue jalan dulu" ujar azkiya pergi meninggal kan azka
azkiya masih santai berjalan di komplek nya ,tiba tiba saja mata nya tertuju dengan seorang anak kecil yang sedang bercanda dengan ayah nya ,
" eum lucu " ujar azkiya tersenyum miris , sudah lama sekali ia tidak merasakan kasih sayang dari seorang ayah , bahkan ayah kandung nya saja tidak sedikit pun menanyakan kabar tentang nya , ngga apa apa sih azkiya juga sudah tidak peduli lagi dengan ayah nya ,
melihat jalanan komplek yang tenang dan beraingin , tiba tiba saja hujan turun sangat deras , karna ini musim hujan jadi hampir setiap hari hujan turun.
azkiya tidak berlari mencari tempat berteduh , azkiya diam di bawah air hujan dan tersenyum
sedangkan azka di rumah yang sedang duduk menikmati cemilan nya , melihat hujan yang tiba tiba turun deras , azka pun bangun dari duduk santai nya dan mencari payung , " pasti tuh anak keujanan" ujar azka mengkhawatir kan azkiya , azka keluar dari rumah nya mencari azkiya.
azka tau azkiya jalan jalan sore hanya sekitaran komplek saja , azka melihat azkiya yang sedang berlarian di bawah hujan yang deras dengan wajah yang ceria , azka berhenti sejenak melihat azkiya dari kejauhan.
setelah merasa puas melihat wajah azkiya yang tersenyum senang , azka pun menghampiri nya , " ini hujan lu ngga tau?" tanya azka ke azkiya dan langsung memayungi nya
azkiya mengangguk , " tau , tapi gue lagi mau main sama hujan" ujar azkiya kembali berlari
azka menarik baju azkiya , " pulang pulang , nanti lu sakit" ujar azka
azkiya menggeleng , " lo aja yang pulang " ujar azkiya malah menyuruh azka untuk pulang
azka merangkul azkiya dengan baju yang sudah basah kuyub terkena hujan " ayo pulang" ujar azka memaksa azkiya untuk pulang , azkiya pun menurut dengan wajah yang cemberut.
" lo mah ngga bisa banget liat gue bahagia" ujar azkiya mengerucut kan bibir nya membuat wajah nya terlihat menggemas kan
azka menoleh ke azkiya , " nanti lu sakit , besok ibu lu kan mau nikah kan ngga lucu kalau lu demam" ujar azka
" ibu lagi ibu lagi , emang itu yang gue mau , gue sakit dan ngga bisa datang kepernikahan nya jadi gue punya alasan buat ngga dateng " ujar azkiya tersenyum
" sebenci itu lu sama om farhan?" ujar azka
" gue ngga benci cuma gue ngga suka aja" ujar azkiya santai
" itu sama aja , " ujar azka mengusap wajah azkiya
" kenapa lu ngga bilang sama ibu lu kalau lu ngga suka sama om farhan?" tanya azka
" percuma , ngga bakal di dengerin yang ada gue yang di marahin , bilang ke bang arka juga percuma yang ada juga gue di suruh ikut bahagia " ujar azkiya tersenyum
azka merasa kasihan dengan azkiya , " om farhan baik ko ki , bokap gue yang bilang " ujar azka
" gue tau dia baik , cuma gue belum terbiasa aja sama orang baru apa lagi dia bawa dua anak nya , tambah pusing gue " ujar azkiya tertawa kecil
azka menepuk pundak azkiya , " tenang aja nanti lu bakal terbiasa kok " ujar azka tersenyum
" iya terbiasa sama sikap ibu juga yang makin menjauh dari gue " timpa azkiya
azkiya menghindar dari payung azka , " hujan plis buat gue sakit besok kalau bisaa " ujar azkiya dengan suara yang cukup keras
azka menarik nya kembali , " lo gila ya , malu di liatin orang " ujar azka menatap azkiya tajam
azkiya tertawa kecil , " biarin aja " ujar azkiya
sesampai nya di depan pintu rumah azkiya ,
" udah sana masuk , langsung mandi " ujar azka
" kata orang kalau habis kena hujan terus ngga mandi nanti bisa sakit , kalau gitu gue mandi nya nanti aja nunggu badan gue kering" ujar azkiya menyengir kan gigi nya.
azka menatap tajam azkiya , " ngga mandi sekarang cepat , kalau lu sampe sakit , gua ngga mau lagi jadi teman lu" ujar azka
" yehh masa gitu " ujar azkiya meledek dan menyenggol azka
azka pun yang sudah gemas melihat azkiya basah kuyup langsung mendorong nya masuk ke rumah nya , " cepat cepat mandi " ujar azka
" iyaa gue mandi , lo ngapain ikut masuk ke rumah gue?" ujar azkiya
" gpp cuma mastiin aja kalau lu mandi " ujar azka
" lo mau ikut ke kamar mandi?" tanya azkiya
" ngga lah , gua tunggu di situ" ujar azka menunjuk ke arah sofa , " oh kirain mau ikut ke kamar mandi juga " ujar azkiya
" gila lu ya , ngga lah " ujar azka
azkiya menyengir , " yaudah gue mandi dulu" ujar azkiya berlari ke kamar nya , azka pun menunggu azkiya di sofa sambil memain kan ponsel nya.
setelah tiga puluh menitan menunggu di luar azkiya pun keluar dari kamar nya , melihat azka yang masih duduk tenang di sofa milik nya , azkiya pun berjalan ke dapur , karna di luar cuaca masih dingin karna hujan azkiya pun membuat kan teh hangat untuk diri nya dan azka ,
azkiya kembali dengan nampan yang berisi dua gelas teh dan cemilan , " nih minum dulu " ujar azkiya ke azka
" thanks " azka pun membenar kan posisi duduk nya , azka memperhatikan azkiya ,
" kenapa lo liatin gue begitu? gue tau gue cantik ngga usah kaya gitu juga ngekiatin nya" ujar azkiya kepedean
" jangan geer , gua cuma mau liat lu mandi apa cuma ganti baju aja " ujar azka
" enak aja gue mandi lah cium ni kalau ngga percaya " ujar azkiya
" ogah " ujar azka meminum teh yang di buat azkiya
" ah panas panas" ujar nya yang kepanasan
" eh panas ya? " tanya azkiya polos
" lu mau buat lidah gua melepuh ?"
azkiya menyengir , " ngga , kayanya gue lupa masukin air dingin nya deh" ujar azkiya menggaruk rambut nya.
azkiya melihat ponsel nya yang bergetar karna ada pesan..
" siapa nih ngga ada nama nya " ujar azkiya membuka pesan dari nomer yang ngga di kenal nya , azka yang kepo pun mendekat ke azkiya dan melihat .
---
gue tunggu lo di taman biasa jam delapan nanti
azkiya pun menoleh ke azka , "menurut lo ini siapa?" ujar azkiya mengasih tau nomer nya.
" ngga tau , tapi kaya nya lu ngga usah kesana" ujar azka melarang azkiya untuk tidak datang menemui nya
" kenapa emang nya? kali aja dia mau ngomong penting ke gue " ujar azkiya polos
" kalau dia orang yang kemarin gmana ? yang ada nanti lu di kroyok , dia bilang orang orang yang kemarin cuma sebagian kecil nya " ujar azka santai menyenderkan kepala nya di sofa
azkiya masih mikir orang yang kemarin menurut azka , " orang kemarin yang mana?" tanya azkiya
" kemarin yang kita bantuin yang nama nya luna" ujar azka
azkiya pun baru mengingat nya , " ohh itu , ah masa sih dia , dia tau dari mana nomer gue " ujar azkiya
azka hanya mengangkat bahu nya , " pokok nya lo ngga usah dateng " ujar azka khawatir kalau azkiya kesana nanti azkiya malah di keroyok.
" kan ada lo , lo kan jago berantem lo habisin lah" ujar azkiya tersenyum ke azka
azka hanya melirik azkiya sekilas , " ngga gua lagi males berantem apa lagi ngelawan cewe cewe " ujar azka
" kalau dia ada cowo nya lo yang lawan" ujar azkiya
" nggaa" jawab azka singkat
" ah ngga seru lo " ujar azkiya
" ngga usah di bales biarin aja dia nunggu lu lama di taman" ujar azka
" iya iya , kalau gue penasaran nanti malam gue datengin " ujar azkiya tertawa kecil
azka pun meletakan ponsel nya di atas meja dan duduk tegak , " kalau lu kesana dan di kroyok gua ngga mau bantuin lu" ujar azka melotot ke azkiya
azkiya mendorong wajah azka jauh dari nya ,
" ah iya iya , gue ngga bakal dateng " ujar azkiya
" nah gitu dong jangan pala batu "
bang arka pun keluar dari kamar nya , " eh azka " sapa arka ke azka
azka pun tersenyum , " dari tadi di sini?" ujar arka
" iya dari tadi " ujar azka
" oh yaudah lanjutin ngobrol nya " ujar arka meninggal kan azkiya dan azka .
" oh iya bentar gue punya sesuatu " ujar azkiya masuk ke kamar nya untuk mengambil sesuatu , azka hanya terus memain kan ponsel nya kembali.
ngga lama kemudian azkiya pun kembali menunjukan gelang ke azka , " taaaaraa" ujar azkiya menghampiri azka sambil tersenyum
azka pun menoleh dan menyingkir kan ponsel nya lagi , " apaan?" tanya azka
" mobil , ya gelang lah " ujar azkiya
azkiya mengasih satu ke azka dan memakai satu nya lagi di lengan nya , " gmana bagus kan , kita jadi couplean " ujar azkiya tersenyum melihat gelang nya
" kapan beli nya" tanya azka memasang gelang nya di tangan nya
" udah lama sih tapi gue simpen , tadi nya mau di kasih ke luna cuma udah ngga ada jadi kasih ke lo aja , lo kan sahabat gue juga" ujar azkiya ke azka
azka mengangguk mengerti , dan menaru lengan nya di samping lengan azkiya ,
" bagus kan , jangan di lepas " ujar azkiya , dan azka mengangguk.
" tapi kalo ngga nyaman gua lepas " ujar azka
" ngga lah jangan nanti malah ilang" ujar azkiya
setelah lama di rumah azkiya , azka pun pulang , " gue balik ya , inget ngga usah datengin ke taman nanti" ujar azka ke azkiya
" iya iya " ujar azkiya
azka pun berjalan pulang ke rumah nya , seperti biasa azkiya menghabis kan waktu nya di kamar sendirian ,
" azka udah pulang ki?" tanya arka ke azkiya
" udah , bang arka tadi ada azka malah di kamar aja " jawab azkiya
" iya cape banget tadi " ujar arka dari luar
" ayo makan dulu ki" ujar arka lagi
" sekarang baru jam tujuh " jawab azkiya , baru beberapa menit tiduran azkiya udah bangun lagi dan keluar dari ksmar nya
" ayo makan dulu , bi inah udah masak " ujar arka merangkul azkiya berjalan ke dapur
azkiya melihat ibu nya yang sudah duduk di meja makan , sekarang jarak nya sudah lumayan jauh dengan ibu nya , azkiya jarang cerita atau pun menyapa nya lagi.
azkiya duduk di samping arka dan mengambil piring serta nasi , arka mengambil kan lauk nys dan di taru di atas nasi azkiya , azkiya pun tersenyum ke abang nya.
" azkiya " ujar ibu nya memanggil nama nya , azkiya pun menoleh nya
" besok ibu nikah sama om farhan , kamu cukup diam dan lihat jangan ngacauin " ujar ibu nya menatap azkiya
apa maksud ibu nya bilang jangan ngancauin ke azkiya , apakah menurut nya azkiya perusuh ? , " kalau bisa azkiya juga ngga mau dateng bu" ujar azkiya kembali fokus dengan makanan nya.
" kenapa kamu sekarang udah ngga bisa sopan lagi ke ibu ?" ujar ibu nya dengan suara yang cukup keras , azkiya tidak melihat atau menghiraukan ia hanya fokus makan.
arka mendekat ke ibu nya , " ibu ngga usah bahas pernikahan , kita lagi makan " ujar arka mengelus pundak ibu nya
azkiya merasa seperti ibu nya sudah tidak sayang lagi sama nya , semenjak kenal dengan om farhan ibu nya berubah drastis dan berprilaku dingin kepada nya , " besok juga selesai nikah karin dan dhani langsung tinggal di sini karna kamar kita cuma 3 kalian tidur berdua berdua dan setengah barang kalian yang ngga kepakai di taru ke gudang mereka juga punya barang" ujar ibu nya lagi
" ada kamar tamu , karin bisa tidur di kamar tamu " ujar azkiya dengan santai
" azkiya , mereka juga besok udah jadi anak ibu , ngga mungkin ibu taru di kamar tamu " ujar ibu nya menggebrak meja makan.
azkiya yang sudah geram pun langsung berdiri dari tempat duduk nya , " ibu kenapa si akhir akhir ini marah marah terus ke azkiya ? bilang azkiya selalu ngga sopan , kiya anak kandung ibu loh bu ibu lupa? " ujar azkiya menahan air mata nya
" azkiya duduk " ujar arka menyuruh azkiya untuk duduk kembali
" kamu semakin gede semakin susah di atur " ujar ibu nya
" udah bu kita makan dulu yu " ujar arka berusaha menenang kan suasana ,
" azkiya udah bolehin ibu menikah sama om farhan azkiya juga terima kalau mereka tinggal disini , masa azkiya harus ngalah lagi , harus berbagi kamar sama karin azkiya ngga mau " ujar azkiya menolak tidur bersama karin walaupun itu hanya sia sia , ibu nya pasti kekeh dengan aturan nya .
" ini rumah ibu jadi ibu yang bikin aturan karin tetap tidur di kamar kamu " ujar nya melotot ke azkiya
azkiya hanya menghabis kan nasi nya setengah dan pergi karna geram dengan ibu nya ,
" azkiya " panggil arka
belakangan ini juga azkiya terlihat tidak nyaman berada di rumah azkiya lebih nyaman berada di luar , " kapan si gue lulus biar gue bisa pergi dari sini" ujar batin azkiya kesal.
azkiya mengambil ponsel nya dan duduk di bangku belajar kamar nya , nomer nya mengirim pesan tadi sore pun mengirim nya lagi.
---
gue otw ke taman
azkiya tidak menjawab , mendengar kan kata azka , walaupun azkiya sangat penasaran dengan orang yang mengajak ketemu nya di taman.
setelah beberapa menit nomer itu pun mengirim nya lagi dan memberi tahu kalau dia udah berada di sana , " siapa sih ni orang " ujar azkiya " bikin gue penasaran aja"
---
gue udah di taman , lo bisa kesini sekarang?
" dateng ? engga ? dateng ? engga ? dateng? dateng aja lah " ujar azkiya
azkiya tidak bisa menahan rasa penasaran nya , azkiya mengambil jaket hitam nya dan memakai nya azkiya hanya bawa ponsel di kantong nya , azkiya pun keluar dari rumah nya berjalan menuju taman.
" ehem " dehem an keras dari rumah azka membuat azkiya berhenti sejenak , " mampos pasti itu azka " batin azkiya dan memeram kan mata nya dan berharap kalau itu bukan azka
azka yang sudah tahu azkiya bakal kesana pun menunggu nya di teras rumah nya sejak tadi , azka menghampiri azkiya dan menarik kupluk jaket azkiya , " eum mau kemana lu?" ujar azka , azkiya pun menoleh pelan ke arah azka dan menyengir,
" ngga , gue mau ke indomaret iya ke indomaret " alasan azkiya
" bener ke indomaret? bukan mau ke taman?" tanya azka melepaskan kupluk azkiya
azkiya mengangguk dan tersenyum kaku ,
" iyaa emang kenapa si?" tanya azkiya
" ngga usah bohong , lu mau kesana kan " ujar azka
" ngga gue mau ke indomaret lo mau ikut ?" ujar azkiya
" Indomaret ke sana , di sana ngga ada indomaret kalau mau bohong yang pinter " ujar azka menyentil jidat azkiya
azkiya mengelus jidat nya , " salah arah berarti " ujar azkiya menyengir gemas
bukan nya azka takut di keroyok ,azka hanya sedang males berantem meladenin orang , kalau azka tidak niat pasti dia akan kalah berantem nya .
" gue kepo soal nya dia ngirim pesan lagi kata nya udah sampe " ujar azkiya
" gua bilang ngga usah di ladenin , mending lu bantuin nyokap gue lagi bikin bolu " ujar azka merangkul azkiya dan masuk ke rumah nya
azkiya menunjuk kebelakang , " kalau dia nungguin gimana kasian lah dia nunggu gue " ujar azkiya
" ngga usah di perduliin bukan urusan lu" ujar azka menarik paksa azkiya
azkiya pun hanya pasrah dan memendam rasa penasaran nya , saat membuka pintu azka langsung teriak ibu nya , " ibu ada azkiya mau bantuin bikin bolu katanya " ujar azka , azkiya menyenggol azka dan melihat kewajah azka.
tante irma ibu nya azka pun berjalan menghampiri azkiya , " ehh azkiya " ujar tante irma ke azkiya ,
azkiya tersenyum , " iya tante " jawab azkiya ramah
" azkiya mau bantuin tante bikin bolu? " tanya tante irma ke azkiya
sebenar nya azkiya paling males kalau bikin bikin kue bolu begitu , kalau menolak juga azkiya merasa ngga enak , " iya tante" ujar azkiya kaku
" yaudah yu azkiya kita ke dapur " ujar irma
azka mendorong azkiya supaya berjalan bersama ibu nya , " udah sana " ujar azka
" gue ngga bisa bikin bolu nanti yang ada hancur" bisik azkiya ke azka
" bisa nanti nyokap gue yang ajarin , dari pada lo keluar" ujar azka tersenyum
" terus lo mau kemana?" tabya azkiya ke azka
" di situ nonton tv " ujar azka
azkiya berjalan pasrah menghampiri ibu ponsel nya bergetar dari tadi azkiya tau pasti orang itu yang menelpon nya azkiya pun tidak menghiraukan dan hanya mematikan telpon nya.
" azkiya kamu suka bikin bolu bolu begini?" tanya tante irma ke azkiya
azkiya menggeleng " ngga si tan , azkiya ngga bisa bikin bolu , tapi bang arka yang suka bikin bikin begini " ujar azkiya teryawa kecil.
" bang arka? abang kamu ?" tanya tante irma
azkiya mengangguk , " iya abang azkiya" jawab azkiya
tante irma mengambil mangkok dan parutan keju , " azkiya kamu tolong parutin keju ya , tante bikinin adonan nya dulu" ujar tante irma
" ohh iya tante , tante tumben banget bikin bolu" ujar azkiya
" iya lagi pengen makan bolu buatan sendiri , ini pertama kali nya juga tante bikin biasa nya beli " ujar nya sambil tertawa
" pasti kemauan dede bayi nya ya" ujar azkiya
" iya nih aneh aneh aja minta nya "