mereka sampai di rumah dengan selamat , " thanks ini terakhir kali gue mau di boncengin lo bye!" ujar azkiya dan pergi meninggal kan azka , azka hanya senyum melihat azkiya yang berjalan sudah jauh dari nya.
" azkiya pulang " teriak azkiya kepada rumah yang hening ,
bi inah berjalan ke arah azkiya , " bang arka , ibu kemana bi?" tanya azkiya
" bang arka di ajak ibu pergi ke tempat teman teman nya " ujar bi inah
" oh yaudah bi kiya masuk kamar ya " ujar azkiya
" iya non , bibi udah masak makan siang di makan ya" ujar bi inah sambil tersenyum
azkiya mengacungkan jari jempol nya untuk bi inah " pasti bi " ujar azkiya
azkiya melempar tas ke sembarang arah , seperti biasa merebah kan diri nya di atas kasur nya , mengambil ponsel yang ada di saku baju nya.
satu pesan whatsapp dari clay , " tumben biasa nya kalo marah ga pernah ngechat " batin azkiya
azkiya membuka whatsapp dari clay
clay
besok ketemu di taman dekat rumah lo , jam 10.00
ada apa clay mengirim pesan tiba tiba mengajak azkiya untuk ketemu ?
azkiya
mau ngapain?
clay hanya membaca tanpa membalas pesan dari azkiya.
azkiya tersenyum , berharap besok hubungan nya dengan clay dan clara baik baik aja seperti semula.
setelah puas memanjakan diri nya untuk berbaring di atas kasur azkiya mengganti seragam sekolah nya dengan kaos rumah biasa.
azkiya keluar dari kamar nya untuk makan siang , kali ini azkiya makan siang sendiri tanpa arka dan ibu nya.
membawa sepiring nasi ke kamar nya , azkiya makan dengan di temanin drakor kesayangan nya.
" cepet banget " ujar azkiya melihat piring nya yang sudah bersih , perasaan baru saja ia mengambil dan memakan nya .
setelah makan siang azkiya ingin mengemil es cream coklat favorit nya membuka kulkas dan mengecek nya , " aah habis lagi " ujar azkiya.
azkiya mengambil uang di kamar nya dan pergi ke indomaret ,
saat berjalan ke indomaret azkiya melihat anak kecil menangis menyebutkan nama mamah nya , azkiya mendekat ke arah nya.
" hai , kamu kenapa?" ujar mengelus rambut nya dan mengelap air mata nya.
bocah perempuan itu terlihat masih berumur 5 tahun.
" mamah " ujar nya dengan tangis yang semakin keras
" cup cup cup , jangan nangis nanti kk anterin " ujar azkiya menenang kan anak kecil itu.
" lo apain " ujar azka yang tiba tiba udah di samping azkiya
" apaan si gue bukan gue yang bikin nangis" ujar azkiya
" kamu di apaan sama tante ini?" tanya azka ke bocah kecil yang sedang menangis di depan nya
azkiya memukul azka , ga terhitung udah berapa kali azkiya memukul nya hari ini.
bocah kecil itu menggeleng kan kepala nya.
" kamu kenapa bisa disini rumah kamu dekat sini?" tanya azkiya
bukan nya menjawab bocah itu malah nangis.
" jangan di tanya dia takut sama lu " ujar azka
" yaudah lo yang tanya" ujar azkiya
" liat ya , kamu kenapa ada di sini aku anter kamu pulang ya " ujar azka , bocah kecil itu malah mengumpat di belakang azkiya.
azkiya menahan tawa melihat bocah kecil itu takut dengan azka , " dia takut sama lo " ujar nya memelet kan lidah nya.
" gpp dek dia memang begitu muka nya seremin sini sini" ujar azkiya menarik tangan bocah itu supaya ada di samping nya.
" apa lu bilang " ujar azka yang ga terima di bilang seram
" muka lo serem kaya setan " ujar azkiya tertawa puas.
kali ini bocah kecil itu mengumpat di belakang azka karna takut mendengar suara ketawa azkiya , " jangan takut dia memang seperti nene lampir " ujar azka gantian mengejek bocah itu
bukan nya membantu bocah kecil itu mereka malah ributin hal hal yang ga jelas.
" bohong jangan dengerin kata dia " ujar azkiya
azkiya dan azka melihat ke kanan dan ke kiri jalanan di komplek itu dan tidak ada satu pun orang selain mereka yang terlihat berjalan di sini.
" kamu mau ice cream ?" tanya azkiya dengan senyuman hangat
bocah kecil itu mengangguk dan kembali mendekat ke arah azkiya , azkiya menggandeng tangan nya.
azka yang ingin berjalan kembali ke rumah , tiba tiba saja azkiya menarik jaket nya , " mau kemana lo " ujar azkiya dengan tatapan sinis
" balik lah pulang " ujar azka
" ga ga bisa , temenin anterin bocah ini dulu " ujar azkiya melarang azka untuk pulang
" lo yang memuin lo yang balikin lah " ujar azka
" lo kira barang , lo ga kasian kalo dia di culik gimana " ujar azkiya
" iya iya " azka mengalah dan mengikuti kata azkiya.
"nah gitu dong " ujar azkiya sambil tersenyum
" ga usah senyum" ujar azka
" kenapa emang lo suka sama senyuman gue?" tanya azkiya menunjukan senyum nyz lagi dekat wajah azka
azka mendorong wajah azkiya jauh dari wajah nya.
bocah itu menarik tangan azkiya , " ayoo k " ujar nya
" oh iya maaf , kamu mau ice cream apa nanti?" tanya azkiya
" coklat " ujar nya
" kamu suka rasa coklat , wah kita sama " ujar azkiya menghibur bocah kecil itu.
" kamu?" tanya anak kecil itu ke azka
" aku ? " ujar nya menunjuk diri nya
bocah kecil itu mengangguk , azka tersenyum " aku suka semua ice cream " ujar azka dengan lembut.
" dia rakus jadi suka semua nya " timpa azkiya
" biarin dari pada lu pilih pilih " ujar azka
" kata mamah aku ga boleh berantem " ujar bocah kecil itu
azkiya mengelus dan tersenyum karna kepolosan bocah kecil itu , " pinter , tapi kita ga berantem kok cuma bercanda jangan di tiru ya , ya kan?" ujar azkiya memberi kode ke azka , azkiya menyubit kecil pinggang azka
" aduh , ah iya bener kata nene lampir ini " ujar azka menepuk kepala azkiya.
" kamu nene lampir?" tanya bocah itu
" jangan dengerin kata dia ya , semua yang dia omongin bohong " ujar azkiya menjelaskan ke bocah itu ,
" oke "
sesampai nya di indomaret , azkiya , azka dan bocah kecil itu ke arah tempat ice cream ," satu atau dua " ujar azkiya menunjukan dua ice cream coklat di tangan nya , bocah kecil itu akhir nya tertawa. " dua " ujar nya sambil ber loncat loncat.
" stop stop nanti kamu jatuh" ujar azkiya
" nanti di omelin mamah ga ?" tanya azkiya
bocah itu menggeleng " aku punya banyak ice cream coklat di rumah " ujar nya
" oke aku beliin dua " ujar azkiya
azkiya mengambil 4 ice cream coklat , dan membayar nya di kasir. saat mengambil atm nya azka lebih dulu memberikan atm nya ke kasir , " gue aja kan gue yang ngajak " ujar azkiya
" ga usah berisik " ujar azka menyuruh azkiya diam
" thanks " ujar azkiya mengambil ice cream nya dan keluar dari indomaret.
mereka bertiga duduk di kursi yang ada di pinggir jalan , azkiya mengambil satu ice cream di kasih ke azka , " nih " ujar azkiya menyodorkan ice cream nya dan dua nya lagi di kasih ke gadis kecil itu , " ini punya kamu" ujar azkiya dengan manis.
mereka menikmati ice cream itu di siang hari , " kamu ingat rumah kamu?" ujar azkiya
bocah kecil itu menggeleng sambil menikmati ice cream nya. " dia ga ingat jalan rumah nya" ujar azkiya menatap ke azka
" terus kaka kaka harus antar kamu kemana?" tanya azka
" ke rumah mamah aku " jawab nya dengan polos.
" kamu bisa di sana sendirian kenapa ?" tanya azkiya
" aku di ajak orang " ujar bocah kecil itu
" kamu kenal sama orang nya?"
bocah kecil itu lagi lagi menggeleng , " berarti dia di culik dong , " ujar azkiya merasa sangat kasian.
" tapi kalau di culik kenapa di turunin di tengah jalan " ujar azka
" mungkin salah target , liatin aja ampe ketemu tuh penculik "
" kenapa mau lu marahin lagi" ujar azka tertawa
" engga gue bejek bejek dia , tega banget nyulik anak kecil " ujar azkiya geram
" terus kita harus nganterin kemana dong " ujar azkiya yang bingung mau anter bocah itu kemana karna ga dapat informasi sedikit pun.
" kita ajak jalan jalan aja siapa tau dia ingat kalo liat jalan nya " ujar azka
" jalan kaki ?" tanya azkiya
" lu mau jalan kaki gua mah ngga " ujar azka
" gue ngga mau di boncengin lo lagi bahaya ada anak kecil " ujar azkiya
" ngga naik mobil aja , "
" yaudah sana lo ambil gue sama dia tunggu sini " ujar azkiya mendorong azka
azka pun mengerti dan mengikuti perkataan azkiya , azka berjalan pulang ke rumah nya untuk mengambil mobil.
" jangan lama lama panas " teriak azkiya ke azka yang sudah lumayan jauh
" ga usah bawel nene lampir " ujar azka , azka berlari hingga sampai di rumah nya, mencari kunci mobil yang sering di taru sembarangan ,
" bu kunci mobil azka kemana ?" ujar azka menanyakan ke ibu ny yang sedang sibuk membaca
" di gantungan , kamu mau kemana naik mobil siang siang ?" tanya ibu nya
" keluar sebentar " azka masih saja sibuk mencari kunci mobil nya yang tak kunjuk ketemu.
" ga ada bu " ujar azka
" kalau ga ada di lavi makanya simpan baik baik " ujar ibu nya
" ga adaaa bu " kali ini membuat ibu nya ikut mencari , membuka laci dan lansung menunjukan nya ke azka , " ini apa ?" tanya ibu nya menunjukan kunci mobil nya .
azka hanya menyengir , " azka cari di sekitar sini doang , makasih bu " ujar nya mengambil kinci itu dan pergi.
azkiya dan bocah kecil itu menunggu azka yang ga datang datang dari tadi.
" lemot banget tuh orang , udah tau panas " batin nya sambil mengipas ngipas wajah nya yang berkeringat.
" ka kaka yang tadi kemana?" tanya bocah kecil itu
" pulang sebentar ambil mobil " ujar azkiya sambil tersenyum
ga lama kemudian azka pun datang membawa mobil nya , membuka kaca jendela mobil nya , " ayo naik " ujar azka
azkiya bangun dan menyuruh bocah itu duduk di kursi belakang , memakaikan sabuk pengaman nya. " nanti kalau kamu tau rumah kamu kamu bilang aku sama kaka itu ya " ujar azkiya sambil tersenyum , bocah kecil itu mengangguk senang.
azkiya naik ke mobil di samping azka , pertama tama mereka memutar kan komplek nya siapa tau rumah nya di sekitar an komplek.
bocah kecil itu terlihat senang berteriak teriak di kursi belakang.
setelah sejam an mutar mutar mencari alamat anak kecil itu , azkiya menengok kebelakang , melihat bocah kecil itu tertidur pulas , " azka dia tidur " ujar azkiya menepuk jidat nya , bagaimana bisa dia anterin bocah itu kalau dia aja tidur ,
" ah lu si bukan ajak ngomong jadi sia sia kan" ujar azka
" kok gue si , bangunin aja ?" ujar azkiya
" jangan bangunin bocil yang lagi tidur malah nangis lo mau diemin ?" tanya azka
" ngga si , yaudah ke rumah gue dulu aja , nanti lapor polisi aja buat bantuin nyari rumah nya " ujar azkiya
azka pun memutar balikan arah , untuk pulang ke rumah azkiya.
" kalo lo jadi dia apa yang lo lakuin " ujar azkiya yang tiba tiba
" kalo gua jadi dia sekarang?" tanya azka kembali
azkiya mengangguk , " gua ga mau pulang lah" ujar azka
" kok ga mau pulang ?" tanya azkiya
" iya lah kalo gua jadi dia ketemu gua pas kesasar , gua ga mau pulang gua mau nya samping gua aja karna udah ganteng terus baik juga " ujar azka yang tidak jelas membuat azkiya pusing ,
" seterah lo gue ga ngsrti " ujar azkiya kembali fokus ke hp nya
azka pun tertawa , " ibu nya pasti panik nyariin dia " ujar azkiya
" ya iya lah , lo yang bukan siapa siapa nya aja panik apa lagi ibu nya " jawab azka
" nanti kalo gue punya anak ga bakal gue suruh keluar " ujar azkiya lagi
" anak lu kuning dong ga kena sinar matahari ga kenal sama dunia luar juga" ujar azka
" biarin aja dari pada anak gue ilang di culik , masih mending kalo ketemu orang baik kaya gue kalo ketemu orang jahat lagi , " ujar azkiya panjang lebar
" untung nya aja gua bukan di lahirin lo " ujar azka
" gue juga ga mau punya anak kaya lo durhaka " ujar azkiya kembali
" gua juga ga mau punya ibu kaya lo " ujar azka menatap ke arah azkiya
setelah berdebat panjang di jalanan mereka pun sampai di rumah azkiya , azka menggendong bocah kecil itu sangat hati hati , " pelan pelan " ujar azkiya menahan tangan nya di atas kepala azka supaya tidak kejedot.
azka menggendong nya masuk ke dalam rumah azkiya , " taro mana nih" ujar azka
" kamar gue aja " ujar azkiya
azka menurut dan masuk ke kamar azkiya menaru bocah yang tertidur pulas itu ke kasur empuk milik azkiya , mereka berdua pun keluar , dan menutup pintu kamar nya pelan.
azka duduk di sofa azkiya , " lo mau minum?" tanya azkiya menawarkan minum ke azka
" boleh " ujar azka
azkiya mengambil segelas air putih , dan di kasih ke azka " nih" ujar azkiya .
azka memperhatikan gelas dan air nya ,
" kenapa di liatin ?" tanya azkiya
" engga ko ga berubah warna nya " ujar azka dan menegguk air nya , " pantes ga ada rasa nya " ujar azka menyindir azkiya
" gue males bikinin nya biar cepet gue kasih air putih " ujar azkiya sambil tertawa
azka mengangguk , " gua balik ya nanti kalo udah bangun apa butuh gua whatsap aja " ujar azka
" oke , thanks ya " ujar azkiya
azka pun kembali ke rumah nya , azkiya masuk ke dalam kamar nya menemani bocah kecil itu , " kasian banget si dia " ujar azkiya tak lepas dari pandangan nya.
azkiya berbaring di samping nya , memain kan ponsel nya , dan kembali menatap memperhatikan bocah kecil itu , mata nya tertuju pada kalung yang di pakai gadis kecil itu . azkiya melihat nya hati hati , " nomer ?" tanya nya melihat banyak angka yang ada di kalung itu , langsung saja azkiya menyimpan angka itu di ponsel nya.
azkiya membuka whatsap untuk memberitahu azka
azkiya
azka , gue nemu nomer
azka
nomer ?
azkiya
di kalung nya ada nomer , kali aja itu nomer keluarga nya
azka
ya coba tlpn aja
azkiya
oke gue tlpn ya
azkiya pun mencoba menghubungi nomer ponsel itu , dan benar saja ga lama di angkat ,
" haloo " ujar azkiya
" halo siapa ya?" ujar seseorang itu dengan suara seperti habis menangis
" maaf bu ini saya dapat nomer ibu dari kalung anak kecil , apa benar ini saudara nya ?" ujar azkiya sopan
" anak saya ? anak saya sama kamu ," ujar nya histeris
azkiya panik mendengar orang itu menangis ,
" iya bu boleh saya tau alamat nya buat antar dia pulang " ujar azkiya lagi
" makasih banyak , saya serlok sekarang ya " ujar nya
" iya ibu terimakasih kembali" akhir nya azkiya pun lega tau alamat bocah kecil itu
azkiya menghelus kepala nya dengan lembut dan terukir senyuman manis di bibir nya.
azkiya
gue udah telpon bener itu sodara nya
azka
di kasih tau alamat nya?
azkiya
iya ,
azka
nanti kalau dia udah bangun baru kita anterin
azkiya
oke siap
setelah beberapa puluh menit anak kecil itu bangun dan menangis , azkiya yang ikut tertidur terkejut mendengar tangisan nya.
" eh cup cup cup " uujar nya mengelus nya
bukan nya berhenti menangis anak itu malah menangis tambah keras membuat azkiya pusing sendiri , mengambil ponsel nya untuk menyuruh azka dateng ke rumah nya.
azkiya
azka kesini
azka
udah bangun ? sekarang ?
azkiya
iya cepet
azkiya masih berusaha mendiam kan nya suapaya tidak nangis ,
" mamah maamah mamah mamah " ujar nya sambil menangis
" oke oke kita pulang sekarang ya tapi kamu diem dulu " ujar azkiya
" mamah mamah mamamsjajsmsm "
azka mengetuk pintu azkiya , " masuk aja " ujar azkiya dari dalam
azka membuka dan langsung memeluk anak kecil itu , " cup cup cup , ayo kita pulang jangan nangis ya " ujar azka mengelus belakang bocah itu
azkiya melihat azka yang peduli banget dengan anak kecil membuat hati nya baper.
bocah kecil itu pun berhenti setelah beberapa lama menangis .
" yu kita pulang " ujar azkiya
" lapar " rintih nya
" kamu belum makan ya ampun " ujar azkiya yang merasa bersalah karna dari tadi tidak menanyakan makan
bocah kecil itu mengangguk " kamu mau makan ayam goreng , yu makan dulu " ujar azkiya manggandeng tangan nya untuk berjalan ke ruang makan dan di ikuti oleh azka di belakang nya.
azkiya mengambil sepiring nasi dan ayam goreng , " suapin " ujar azka , " kamu bisa makan sendiri ?" tanya azkiya ke bocah itu
" dia masih kecil masih di suapin " ujar azka
azkiya pun suapin bocah itu , " emm gimana enak?" tanya azkiya tersenyum , " enak " ujar nya
azkiya menatap ke arah azka " dia nangis karna lapar " ujar azkiya
" nama kamu siapa ?" tanya halus azkiya ke bocah itu
" nama aku eva " ujar nya dengan senyuman membuat pipi gembul nya menjadi bulat
azkiya yang gemes mencubit nya , " nama nya cantik " ujar azkiya
" nama kaka ?" tanya nya
" nama aku , azkiya " ujar azkiya
" cantik oarang nya juga cantik " puji nya gantian dengan azkiya
azka tertawa membuat azkiya kesal , " kenapa lo ketawa ," tanya azkiya
" dia cantik?" tanya nya ke bocah itu
" iya cantik aku suka " ujar nya
" kalau kaya gini cantik gimana jelek nya " ujar azka tertawa puas , " maksud lo apa ?" ujar azkiya memukul azka
" ka azkiya ga boleh jahat " ujar polos bocah itu dengan penuh nasi di mulut nya.
" engga kok cuma kaya gini doang ga jahat " ujar nya mempraktekan nya lebih keras.
" aduh aduh " rintih azka
azkiya kembali menyuapin bocah itu , " kaka namanya siapa ?" tanya bocah itu gantian ke azka
" aku azka " ujar nya menyisir rambut nya kepedean
" dia ikutin nama kamu " ujar anak kecil itu tertawa
azkiya ikut tertawa , " emang dia suka nya ikut ikutan karna dia ngefans sama aku " ujar azkiya seru
" beda dong dia azkiya aku azka " ujar azka ga mau di pojokin
" cie cie pacalan " ujar bocah itu tiba tiba
" heh masih kecil " ujar azkiya terkejut karna bocah kecil udah tau tetang pacaran
bocah kecil itu tertawa sangat puas , setelah selesai makan , azkiya dan azka naik ke dalam mobil untuk mengantar nya pulang ke rumah.
mereka berjalan mencari alamat rumah sesuai maps , " gila jauh banget ini " ujar azka
" emang ga punya otak tuh orang nurunin anak kecil sembarangan , " ujar azkiya
" lapor aja kepolisi yu " ujar azkiya geram dengan penculik yang nyulik eva
" lu aja ga tau muka nya siapa yang mau di laporin " ujar azka
" ke dukun aja tanya pasti dia tau " ujar azkiya mencari cara
" ogah ah , bukan anak gua ini , ngapain repot repot biar ibu nya aja ntar " ujar azka menolak saran dari azkiya
" ah bantuin setengah setengah lo " ujar azkiya memukul azka lagi .
" lo ga liat gue lagi bawa mobil kalau nabrak gimana " gerutu azka menatap azkiya tajam
" maaf maaf ga ssngajaa " ujar azkiya kembali menabok azka lagi
" bener bener lo ya " ujar azka menggertakan gigi nya kesal.
" jangan marah marah cepet tua , kan ga lucu masih muda keriput " ujar azkiya tertawa dengan lawakan nya sendiri
" haha lucu sekali anda " ujar azka
setelah sampai di depan rumah nya bocah itu baru bicara , " rumah aku rumah aku " ujar nya senang dengan senyuman
" oke oke ayo kita pulang " ujar azkiya keluar dari mobil membuka kan sabuk pengaman eva.
azkiya dan azka berjalan ke rumah nya ,
" permisi , "
eva yang udah masuk duluan ke rumah nya , terdengar suara teriakan terkejut dari dalam rumah nya.
" evaaaaaaaa" teriak dari dalam rumah
azkiya merasa lega karna sudah mempulang kan elsa kerumah nya.
ga lama kemudian seseorang keluar dari rumah nya ," azkiya azka kalian ?"