pagi yang cerah seperti biasa , kegiatan setiap hari nya , selalu bangun pagi untuk berangkat ke sekolah , " aduh pegel banget badan gue " ujar nya menepuk nepuk badan nya yang sakit , azkiya mengambil ponsel nya yang terletak di meja samping kasur nya , pagi ini azkiya bangun pukul 06.15 menit , " lima belas menit lagi baru mandi ah masih ngantuk " ujar nya kembali berbaring di kasur nya ,
" uwapp "azkiya menguap ,, karna takut ketiduran azkiya menyalah kan alarm di ponsel nya.
dan benar saja azkiya kembali tidur setelah lima belas menitan alarm nya pun berbunyi , azkiya membuka mata nya perlahan dan duduk di atas kasur nya untuk mengumpul kan nyawa nya yang masih setengah tidur, azkiya mematikan alarm di ponsel nya dan ber jalan ke kamar mandi.
" uh segerr" ujar nya merentang kan tangan nya dan tubuh nya yang masih di balutin handuk putih pendek milik nya, azkiya mencari baju sekolah di lemari nya, " kemana sih kok ga ada " ujar nya mencari seragam sekolah nya yang ngga ada di lemari baju nya.
hingga semua baju nya di berantakin dan di turun turunin ke atas kasur nya , " jangan jangan masih di cuci lagi smaa bi inah aduh gawat " ujar azkiya
azkiya keluar dari kamar nya mencari bi inah , dengan tubuh yang hanya di balutin dengan handuk putih milik nya. " bi inah " teriak azkiya mencari bi inah , " azkiya " panggil arka ke azkiya , azkiya menoleh ke arah arka dan terkejut melihat azka yang sedang duduk di meja makan , azka menutup mata nya dan langsung berbalik arah supaya tidak melihat azkiya , azka berusaha untuk tidak tertawa , azkiya baru sadar kalau dia hanya menggunakan handuk keluar dan menatap diri nya sendiri dan berlari kembali ke kamar, azkiya langsung loncat ke atas kasur nya , karna merasa malu azkiya menutupi diri nya di bawah selimut nya.
" ngapain sih tuh orang pagi pagi kesini" ujar azkiya memukul kasur nya.
" aduhh malu banget gilaa " ujar nya memberantaki rambut nya yang basah habis kramas.
karna ga ada cara lain untuk memanggil bi inah di dapur belakang azkiya pun teriak memanggil arka untuk menghampiri nya.
" abaangggggggg!" teriak azkiya yang lumaya keras
arka langsung menghampiri azkiya dengan santai , " kenapa?" tanyaa arka dari luar kamar nya
" abang tolong panggilin bi inah , baju seragam sekolah kiya dimana ?" ujar azkiya ke arka
" iya abang panggilin dulu" ujar arka
ga lama kemudian bi niha pun masuk ke kamar azkiya , " ini non baju seragam nya baru di gosok bi inah lupa masukin ke lemari " ujar bi inah
" iya bi , makasih ya " ujar azkiya menerima baju nya dan tersenyum , bi inah kembali ke dapur untuk melanjut kan aktivitas pagi nya.
azkiya langsung memakai baju seragam nya, menatap diri nya di cermin dan membenar kan rambut nya yang sedikit berantakan , azkiya berjalan ke meja belajar nya untuk mengambil tas nya. azkiya berhenti sebentar dan menarik nafas nya sangat dalam , mengumpul kan nyali nya supaya tidak malu, " gapapa ki , anggap tadi ga ada " ujar nya menguat kan diri nya sendiri.
azkiya keluar dengan pede nya , dan menghampiri azka dan arka yang sedang mengobrol di meja makan , " udah?" tanya arka ke azkiya
" emm , sarapan apa nih?" ujar azkiya mengalih kan pembicaraan arka
" kamu mau makan nasi goreng atau roti selai?" tanya arka ke azkiya
" roti selai coklat aja " ujar azkiya , azkiya belum berani natap azka karna malu
arka mengambil 2 potong roti dan selai coklat untuk azkiya , " nih " ujar arka mengasih roti isi selai coklat.
azkiya tersenyum melihat abang nya yang sanagat perhatian, " makasih bang arka " ujar nya dengan suara seperti anak kecil ,
azka menahan tawa mendengar suara azkiya yang lucu , azkiya pun menoleh ke azka ,
" kenapa tawa sendiri? gila?" ujar azkiya ke azka
azka menggeleng cepat dan masih melanjutkan tawa nya , " ngapain lo pagi pagi udah di sini?" tanya azkiya ke azka
" jemput lu lah " jawab azka santai
" gue ga minta di jemput lo perasaan " ujar azkiya
" azkiya " ujar arka memberi kode ke azkiya supaya sopan sedikit dengan orang
azkiya mengangguk dan melanjutkan menghabis kan selai coklat nya...
" udah?" tanya azka menyodor kan tissu ke azkiya yang mulut nya penuh dengan coklat
" bentar gue ngaca dulu " ujar azkiya berjalan ke kamar nya
" jangan lama lama lo udah cantik" ujar azka , azkiya kembali mendekat azka
" cantik ? akhir nya lo akuin juga gue cantik" ujar azkiya mengibaskan rambut panjang nya
" ngga ngga maksud gue yang lama biar cantik " ujar azka salting
" lu suka sama ade gua ya " ujar arka ke azka
" ngga bang cuma temen " jawab azka cepat
ga lama kemudian azkiya pun kembali , " udah ayo nnti tslat " ujar azkiya mengajak azka untuk berangkat sekolah sekarang
azka pun bangun dari duduk nya , dan tosan sama arka , " berangkat dulu bang " ujar azka ke arka dengan senyuman nya.
" iya hati hati jagain adek gua ya" ujar arka membalas senyuman azka
azkiya mendekat ke abang kesayangan nya ,
" kiya berangkat sekolah dulu" ujar azkiya memeluk arka , arka mengelus rambut adik nya , " iya hati hati belajar yang bener ya " ujar nya mencium kepala azkiya.
" azka kalau azkiya di sekolah bandel susah di bilangin sama guru bilangin gua ya " ujar arka ke azka
" oke siap bang " ujar azka yang sekongkol dengan arka
" percaya adik mu bang" ujar azkiya yang pasrah
azka dan azkiya pun berjalan keluar , azkiya melihat mobil putih parkir di depan teras rumah azkiya , " kaya mobil luna " ujar azkiya berlari ke mobil putih itu.
kaca mobil itu pun terbuka , " ayo ki bareng gue " ujar luna yang sedang duduk di dalam mobil.
" eun tapi lun" ujar azkiya
" udah ayo nanti keburu lo telat , ga ada pa joko kan , gue whatsap lo dari tadi ga di bales " ujar luna panjang lebar.
azka pun keluar membawa motor nya , " ayo naik" ujar azka menyuruh azkiya untuk naik ke atas motor nya
luna terkejut melihat azka yang sudah ada di dalam rumah azkiya. " lo ngapain ?" tanya luna heran
" harus banget gua kasih tau lu?" ujar azka membuat luna kesal
" udah yu ki bareng gue ajaa " ujar luna kembali mengajak azkiya untuk berangkat bersama nya.
" enak aja lu gua duluan yang sampe , azkiya bareng gua , udah sono lu duluan" ujar azka
" bodo amat azkiya sahabat gue , ayo ki naik motor panas nanti rambut lo acak acak an " ujar luna
" jangan mau ki naik mobil lama soal nya jalanan macet udah cepet naik" ujar azka
azkiya bingung harus pilih berangkat bareng siapa , azka yang sudah duluan datang atau sama luna sahabat nya.
" gue bareng luna ya ka " ujar azkiya merasa ga enak ke azka
" ngga gua nungguin lo dari pagi tadi " ujar azka , luna memelet kan lidah nya ke azka
" tuh gue bilang apa dia mau bareng sama gue " ujar luna
azkiya pun berubah pikiran , " eh lun gue bareng azka aja deh kasian dari tadi pagi nungguin " ujar azkiya ke luna , " yah gimana sih lo" ujar luna
" yaudah seterah lo aja , nanti ketemu di sekolahan ya , hati hati lo bawa motor nya sampai sahabat gue lecet sedikit liat lo" ujar luna menunjuk kan kepalan tangan nya ke azka.
azka turun dari motor nya dan mengetuk kaca supir nya luna , " pak jalan pak " ujar azka ke supir luna ,
" sialan lo azka " ujar luna azka tertawa puas.
" ayo naik " ujar azka
azkiya pun naik ke motor azka dan menggunkan hlm nya . " pegangan " ujar azka
azkiya memegang erat tas azka. " tumben banget lo berdua kompak jemput gue " ujar azkiya
" ga tau dia yang ngikut ngkut aja " ujar azka
" besok besok ga usah bareng lagi" ujar azkiya
" kenapa ? besok gua mau bareng lagi sama lu" ujar azka
" ga usah ah , kasian pak joko ga ada kerjaan nya kalau lo yang nganterin gue terus " ujar azkiya ke azka
azka tidak menjawab omongan azkiya , di pertengahan jalan azkiya melihat ibu ibu yang sedang mendorong gerobak dengan anak kecil yang ada di dalam gerobak , " azka stop stop " ujar azkiya menepuk nepuk punggung azka sehingga azka mengerem mendadak , azka menoleh ke belakang ke arah azkiya ,
" kenapa?" tanya azka ke azkiya khawatir.
" itu kasian banget adik kecil nya " ujar azkiya menatap anak kecil itu
azkiya sangat suka membantu orang yang sedang kesulitan atau orang yang dia anggap sulit.
azka menatap ke arah nya datar , " terus?" tanya azka ke azkiya
" gue turun sebentar " ujar azkiya berlari ke arah ibu ibu itu.
" ehh tunggu nanti kita telat " teriak azka ke azkiya yang sedang mengejar ibu ibu itu azka pun pasrah dan menepuk jidat nya.
azkiya menghampiri ibu dan anak kecil itu ,
" ibu tunggu " ujar azkiya menyamakan langkah kaki nya
ibu ibu itu pun berhenti dan menatap heran azkiya , " kenapa dek?" tanya nya ke azkiya
" engga aku mau kasih uang jajan buat adik nya " ujar azkiya mengambil uang satu satu nya di kantong baju seragam nya.
" ini dek buat jajan " ujar azkiya mengasih selembar uang 100 ribu punya nya dan mengelus lembut rambut anak kecil itu , anak kecil itu terlihat sangat bahagia " makasih kaka" ujar anak kecil itu.
" sama sama " ujar azkiya sambil tersenyum
" ayo bu " ujar azkiya pamit ke ibu nya dan kembali ke azka.
azka melihat mata azkiya yang merah dan mengucur kan air mata karna kasian melihat ibu dan anak kecil itu , " lo nangis?" ujar azka menghapus air mata nya dengan tangan nya
" kasian" ujar azkiya mengerucutkan bibir nya
" udah udah kan udah lu bantuin buruan naik nanti telat lagi " ujar azka menyuruh azkiya untuk naik kembali ke motor nya.
sebenarnya azka bangga melihat azkiya yang begitu peduli dengan orang , ia belajar menghargai dan peduli dengan orang lain dari azkiya.
" lu suka berhenti kalo di jalan ngeliat orang kaya gitu?" tanya azka ke azkiya
azkiya mengangguk " biasa nya pak joko yang gue suruh kasih , karna takut nangis kaya gini" ujar azkiya
azka pun ikut mengagguk , " tapi nanti kalo ada pagi jangan berhenti ya nanti telat lagi kita nya" ujar azka
" iya lagi juga gue cuma bawa duit satu satu nya tadi " ujar azkiya
" nanti lu istirahat ga ke kantin?" tanya azka ke azkiya
" engga lah masa gue ngutang " ujar azkiya
azka menggelengkan kepala nya karna azkiya terlalu baik dan peduli orang lain sedang kan diri nya tidak , " jangan terlalu baik sama orang" ujar azka
" gue udah biasa makan makanan enak , tapi adek itu belum tentu ,lagi juga uang 100 di tabungan gue juga banyak cuma hari ini aja tdi keburu buru" ujar azkiya.
azka pun terdiam.
sesampai nya di sekolah , azka dan azkiya menjadi pusat perhatian karna datang barengan , " berasa jadi artis gue " ujar azkiya bisik ke azka
" ya gitu lah kalo jalan sama orang ganteng " ujar azka kepedean
" dih gue yang cantik jadi nya mereka iri sama lo karna jalan smaa orang cantik " ujar azkiya
" hueekk" azka meledek ke azkiya
mereka berdua pun berjalan ke arah kelas ,
" kiyaa " luna yang berlari ke arah azkiya dan menatap azka tajam.
" lama banget lo? , kata nya naik motor ga macet , dia lemot ya bawa motor nya " ujar luna
" engga kok cuma berhenti sebentar tadi " ujar azkiya membela azka dari mulit pedas luna
azkiya berjalan ke arah bangku nya menaru tas nya di atas meja dan duduk.
" lo udah ngerjain tugas belum?" tanya azkiya ke luna
" udah dong , lo udah?" tanya balik luna
" udah " jawab azkiya
clay menoleh ke arah azkiya dan tersenyum miris. " clay kenapa liatin gue begitu ?" bisik azkiya ke telinga luna ,
luna mengangkat bahu nya , " ga tau sirik kali lo bareng smaa azka " jawab luna
azkiya malah tambah merasa ga enak lagi dengan clay karna ga nepatin janji nya.
azkiya seperti duduk in sesuatu yang lengket di bangku nya , " kok bangku gue kaya basah ya " ujar azkiya ke luna
" ah masa ? coba berdiri " ujar luna menyuruh azkiya untuk berdiri.
azkiya pun berdiri dan benar saja ada yang ngejailin azkiya menaru lem lengket di bangku azkiya ,rok nya pun ikutan kesobek. " lun" ujar azkiya panik karna rok nya yang sobek menempel di atas bangku , luna pun ikutan panik.
azka melihat azkiya dengan cepat melepaskan jaket nya dan di ikat di pinggang azkiya , " thanks " ujar azkiya mengikat kencang jaket di pinggang nya.
" siapa sih ko keterlaluan banget " ujar luna merasa kasian dengan azkiya
" gpp lun , mungkin dia mau bercanda sama gue " ujar azkiya tersenyum ke arah clay dengan sinis
azka langsung melepaskan sisa rok azkiya yang sobek dan menarik nya ke depan kelas ,
" woi" ujar azka melempar kan bangku nya ke depan dan menggebrak papan tulis membuat semua teman kelas nya terkejut dan diam.
" ini siapa yang taro lem sengaja di bangku" ujar azka dengan wajah yang memerah
azkiya diam melihat azka , seharus nya dia yang marah tetapi ini azka yang sangat marah.
tidak ada satu pun orang yang mengakuin ny ,
" ki keren juga ya si azka marah marah bela lo" ujar luna ke azkiya
" apaan si lun keren nya di mana " ujar azkiya
" gue tanya sama kalian sekali lagi siapa yang kasih lem ke bangku ini " ujar azka lagi
azka menunjuk satu satu temen sekelas nya.
" lo yang kasih lem ke bangku itu?" tanya azka menunjuk ke arah salah satu teman kelas nya.
dia menggeleng cepat karna di tuduh azka
" nih lo boleh cek tas gue ada lem atau engga" ujar nya
azka mengelilingi kelas dan menanyakan satu satu. " oke gue tau siapa yang buat ini , boleh di tunggu besok " ujar azka tersenyum miris melihat ke arah clay.
clay pun panik dan takut kalau azka bakal balas perbuatan nya ke azkiya.
ga lama kemudian guru pun masuk ke kelas ,
" azka duduk " ujar bu guru
azka pun berjalan ke bangku nya menukar kursi azkiya dengan kursi nya.
azkiya duduk dan tersenyum , " ngga perlu segitu nya " bisik azkiya ke azka
azka menoleh ke azkiya dengan tatapan tajam
" lu ga malu di permaluin kaya begitu?" tanya azka menatap azkiya dengan serius
azkiya menggeleng dan tersenyum polos ,
" engga lagi juga gue udah tau siapa yang ngelakuin , tapi thanks ya " ujar azkiya menepuk nepuk punggung azka
azkiya mengambil buku dan alat tulis nya siap untuk belajar, setelah beberapa pelajaran berakhir bel isyirahat pun tiba seperti biasa , teman teman sekelas nya satu persatu pun krluar untuk pergi makan siang di kantin ,
" ayo ki" ujar luna mengajak azkiya untuk ke kantin
" lo duluan aja sma rafi nanti kalo gue udah mood baru nyusul" ujar azkiya merapihkan semua buku nya
" yaudah deh , lo mau pesen apa ?" tanya luna ke azkiya
" ga usah " ujar azkiya
" yaudah gue ke kantin dulu ya cacing cacing gue udah kelaperan" ujar luna mengelus perut nya dan di jawab azkiya dengan anggukan dan senyuman manis nya.
di kelas cuma ada azka dan azkiya yang tersisa. " lo ga ke kantin?" tanya azkiya ke azka yang sedang fokus main ponsel nya
" ini " ujar nya bangun dan meninggal kan azkiya sendirian di kelas , sekarang cuma azkiya yang tersisa ia bingung harus ngelakuin apa suapaya ga bosan di kelas.
azkiya mendnegarkan musik dengan volume yang full supaya tidak iseng sendirian .
mengambil novel ny yang selalu di bawa kemana mana dan membaca nya dengan tenang , setelah beberapa menit berlalu azka kembali dengan membawa satu nampan di tangan nya , yang beridi dua mangkok baso dan dua gelas es teh , " nih makan " ujar azka menaru bakso nya ke depan azkiya.
" ah lo baik banget " ujar azkiya tersenyum
" udah makan jangan berisik" ujar azka
azkiya dan azka makan berbarengan , luna masuk ke kelas dengan buru buru takut azkiya kesepian , " ohh pantes di tungguin ga ke kantin kantin ternyata lagi romantis romantisam di kelas " ujar luna ke azka dan azkiya
" apaan si lun lebay deh , cuma makan bakso aja romantis " ujar azkiya tertawa kecil
" iya lah romantis dah ah ga mau ganggu mending gue sama ayang gue aja bye " ujar luna kembali pergi dari kelas
luna menongol kan kepala nya di depan pintu , " azka jagain sahabat gue " ujar luna ke azka
azka tidak menjawab dan melahap bakso nya , , azkiya hanya menggeleng gelengkan kepala nya melihat tingkah lucu sahabat ny.
" sahabat lo random banget " ujar azka ke azkiya
" iya tapi gue sayang " ujar azkiya tertawa kecil
" kalo sama gua?" tanya azka membuat azkiya bengong
" ngga ngga sama sekali " ujar azkiya malu
" gua kan udah jadi sahabat lu juga" ujar azka
azkiya tidak menjawab karna tidak tahu harus bilang apa , " ga usah salting cuma bercanda " ledek azka ke azkiya
azkiya menatap wajah azka , " ga lucu" ujar azkiya
menghabis kan sisa bakso terakhir milik nya.
" oh iya kan lo udah jadi sahabat gue jadi tunjukin dong gambar gambar lo ke gue " ujar azkiya ke azka
" lo mau liat?" tanya azka
azkiya mengangguk senang " tapi gue ga mau ngasih tau " ujar azkz membuat azkiya kesal
" bener bener lo ya" ujar azkiya memukul lengam azka
" eh iya iya , nanti lu kerumah aja gue kasih tahu gambar gambar gue dari gue masih kecil " ujar azka ke azkiya
" bener ?" tanya azkiya sambil tersenyum
azka mengangguk dan merapihakan mangkok mangkok nya untuk di kembalikan ke ibu kantin.
" gua balikin dulu" ujar azka ke azkiya
" iya thanks ya " jawab azkiya
ga lama dari azka pergi clay dan clara pun masuk dan menatap azkiya dengan sinis.
" tatapan kaya mau makan gue aja " ujar azkiya dalam hati.
" gue tau kok lo yang taro lem di bangku gue tadi pagi " ujar azkiya ke clay , clay menutup muka nya karna sudah ketauan , clay menoleh ke arah azkiya.
" terus kalo lo udah tau lo mau ngapain gue?" tanya nya
azkiya tersenyum miris melihat clay yang sudah seratus persen berubah , " gue ga bakal ngapa ngapain lo kok tenang aja tapi sekali lagi lo ngajak bercanda gue dengan hal yang ga lucu kaya gini gue ga segan segan ya bales perbuatan lo " ujar azkiya ke clay
clay menggerbak meja nya dengan keras dan mau berjalan ke arah azkiya namun di tahan oleh clara , " lepasin gue mau jambak rambut dia " ujar clay ke clara
" jangan lo mau kaya sandra kemarin?" tanya clara ke clay
clay menarik paksa tangan nya dari pegangan nya clara , " gue ga takut clara , " ujar clay menghampiri azkiya
saat tangan nya sudah siap ingin menjambak azkiya , azka yang baru saja masuk pun berdehem , " ehem " dehem azka cooll.
clay menoleh ke arah azka dan menuruni tangan nya lagi, azka berjalan mendatangi clay dan azkiya , azka menatap tajam mata clay , " sampai lo berani nyentuh dia lo bsrurusan smaa gua , lo tau gua ga mandang cewe atau cowo kan jangan main main " ujar azka dengan cool membuat azkiya ikut tersenyum.
clay berbalik arah dan mengancam azkiya
" awas lo ya " ujar clay menunjuk tepat di wajah azkiya.
" udah gue bilang jangan " ujar clara
...