"sekarang cuma lo sahabat satu satu nya yang gue punya lun , tetap di samping gue ya lun dan jangan pernah berubah" ujar azkiya dengan sangat bucin nya
kenapa clara ga di anggap padahal clara sahabat nya mereka juga?, clara dan clay udah sahabatan dari mereka masih kecil mereka berdua ga mungkin terpisah walaupun clay salah clara pasti membela clay.
" iya azkiya , gue bakal ada di samping lo dan di saat lo butuh gue lo juga besti gue satu satu nya " ujar luna tersenyum
" gimana kalo kita makan di luar , restoran favorit kita " ujar luna
azkiya mengangguk , luna menghapus air mata yang ada di pipi azkiya , " udah jangan nangis lagi nanti cantik lo hilang " ujar luna tertawa kecil
" apaan si lo garing " ujar azkiya yang ikut tertawa
azkiya memang sedih kehilangan dua sahabat nya sekaligus , tetapi azkiya juga senang masih mempunyai sahabat seperti luna baik sangat mengerti dan perhatian kepada nya.
" gue cuci muka dulu " ujar azkiya
" okee jangan lama lama " ujar luna
" iyaaa "
azkiya berjalan ke kamar mandi nya hanya untuk membasuh wajah nya , supaya tidak seperti orang yang habis nangis . " udah ayo " ujar azkiya
" gue bawa mobil " ujar luna
" lo bawa mobil bukan nya ga boleh ?" tanya azkiya
luna di larang membawa mobil oleh orang tua nya , karna menurut mereka luna belum cukup umur untuk mengendarai mobil sendiri.
" mereka lagi pergi jadi aman " ujar luna tertawa kecil
" oke deh "
mereka menuju ke restoran yang kata nya favorit mereka berdua, " oh iya lun gue belum cerita sama lo " ujar azkiya
" cerita apa ?" tanya luna yang fokus berkendara
" jadi kemarin gue ketemu anak kecil , nangis sendirian di jalanan " ujar azkiya menceritakan kejadian kemarin
" ya ampun kasian bangett , orang tua nya kemana?" tanya luna
" jadi dia tuh di culik , ga tau kenapa dia malah di tinggal sendirian "
" umur berapa tahun?"
" emm sekitar 5 an lah "
" terus lo ajak pulang ? "
" iya lah , lo tau ga sih ternyata dia adik nya iren "
luna terkejut membulatkan mata nya " ha serius?" azkiya jawab dengan anggukan
" lo sendirian , bukan nya rumah dia jauh dari rumah lo ya "
" engga gue sama azka , iya jauh banget ga ngerti sih tuh orang tega ninggalin anak kecil sendirian" ujar azkiya
" gue liat liat lo ama azka deket juga , hati hati tar demen " ujar luna meledek azkiya
" ga bakal lun kebal hati gue " ujar azkiya dengan pipi yang memerah ,
" iya deh iya ga bakal , tapi gue harap bakal " ujar luna tertawa puas
azkiya menyenggol luna , " bisa aja lo " ujar azkiya
" woi bang lagi nyetir nih " ujar luna protes
" eh maaf maaf " ujar azkiya tertawa
" terus terus gmna reaksi iren?" ujar luna kembali ke topik awal
" seneng banget dia sampe nangis nangis , katanya kalo adik nya ga pulang dia ga tau bakal gimana nanti" ujar azkiya menceritakan masalah kemarin
" di sekolah suka ngebully di rumah dia di bully , itu sih karma " ujar luna tersenyum miris
" lo jahat banget lun" ujar azkiya
" bukan gue yang jahat lo yang kebaikan " ujar luna
" lo bangga kan punya sahabat yang baik kaya gue ?" ujar azkiya tersenyum
" eh lo bukan baik deh tapi bodoh " ujar luns tertawa puas
" lo mau gue jorokin sekarang?"
" jorokin aja kalo jatoh kan bareng lo" ujar luna
" iya juga sih"
" tuh kan bener bodoh" ujar luna tertawa
sesampai nya di restorant , mereka parkir tidak ada satu mobil yang terparkir di parkiran" kok sepi ki" ujar luna
" ga tau "
" ini hari apa ?" tanya azkiya
" minggu "
" ya iyalah dodol dia minggu libur " ujar azkiya menepuk jidat nya mengingat kalau restoran nya minggu tutup
luna menoleh ke arah azkiya dan tersenyum polos , " gue lupa " ujar luna
" yaudah mau makan apa ?" tanya luna
" emm gue masih belum laper , lo mau apa ?" tanya balik azkiya
" sama sih gue juga belum laper "
" yaudah nanti aja , kita jalan jalan dulu " ujar azkiya
" ke mana nih?" tanya luna
" yaudah kemana aja gue bete di rumah " ujar azkiya
mereka pun pergi berdua selama seharian , sekarang jam sudah pukul 19.00 , " besok lo sekolah?" tanya luna
" sekolah "
" mau gue jemput apa bareng ayang beb?"
" ayang beb ayang beb gue ga punya ayang , ga usah gue di anter pak joko " ujar azkiya
" yaudah gue balik ya , makasih sayang waktu nya " ujar azkiya tersenyum
" sama samaaa "
luna pun pulang ke rumah nya , azkiya melihat mobil yang terparkir di teras rumah nya , azkiya berjalan melihat ke dalam rumah dengan hati hati supaya tidak terlihat ibu nya , " ah dia lagi " ujar azkiya kesal saat melihat om iksan di sofa.
azkiya tidak ingin menegur apa lagi bersalaman , akhir nya azkiya memutus kan untuk pergi keluar sampai om farhan pulang ,
azkiya berjalan lagi sendirian keluar rumah nya , seperti biasa tempat untuk menangkan diri nya , adalah mendengarkan kebisingan kendaraan di jalan raya , azkiya merenung di halte sendirian melihat ke arah jalanan dengan lampu lampu kendaraan yang menurut nya cukup indah ,
hujan turun seketika , seolah menggambar kan perasaan azkiya hari ini , " hujan?" ujar azkiya dalam hati ,
azkiya merenung cukup lama di halte ,
tiba tiba saja satu kendaraan berhenti di depan nya , seseorang keluar dari mobil dan menghampiri nya , " rehan ?" ujar azkiya melihat rehan yang tersenyum kepada nya.
rehan berjalan ke arah nya dengan payung di gemgam nya " kamu ngapain sendirian di sini udah malam " ujar rehan dengan sangat lembut
" engga ngapa ngapain cma mau nikmatin indah nya malam " ujar azkiya tertawa kecil
rehan duduk di sebelah nya , menemani azkiya yang terlihat kesepian , " are you okay?" ujar rehan tiba tiba
" yes , i'm okay " ujar azkiya tersenyum menghadap rehan ..
" aku bisa lihat dari mata kamu ,kalo kamu lagi sedih , kalau kamu mau cerita cerita aja aku siap ngedengerin cerita kamu sampai akhir " ujar rehan
" lain kali aja deh , kalo ada cerita yang lebih menyedih kan gue cerita ke lo " ujar azkiya tertawa
rehan mengangguk dan ikut tersenyum , " kamu suka diam di sini sendirian?" tanya rehan
azkiya mengangguk , " malam malam begini" ujar rehan yang tak percaya ,
azkiya mengangguk lagi dan tersenyum , " tapi lain kali kamu jangan sendirian duduk disini , kalau ada orang jahat siapa yang bakal bantu" ujar rehan sangat perhatian ke azkiya seperti layak nya seorang kekasih.
" gue bisa jaga diri , ga ada yang berani sama gue tenang aja " ujar azkiya
azka berjalan dari kejauhin menghampiri azkiya dan rehan yang ssdang duduk berduaan , azka pun duduk di sebelah azkiya , " lo " ujar azkiya kejepit antara azka dan rehan
" apaan si " ujar rehan ke azka
" loh kenapa?" tanya azka dengan wajah yang tengil
" jangan di situ lu duduk di bawah " ujar rehan
" lu aja yang di bawah ga usah ngatur " ujar azka
mereka duduk di bangku halte berdempet dempetan.
" lo berdua ganggu aja si " ujar azkiya tiba tiba yang merasa tubuh nya di dempet.
" dia yang ikut ikutan " ujar rehan
" lu ga denger , lu berdua berarti bukan gue doang lo juga " ujar azka
" gua duluan yang di sini , lu duduk di sono , ada bangku juga" ujar rehan menunjuk bangku di sebelah nya
" ogah lu aja orang deket smaa lu " ujar azka
" gua duluan yang di sini "
" ini bukan punya lu juga jadi ga usah ribet " ujar azka
azkiya menggeleng kan kepala pusing melihat tingkah kekanak kanak an mereka berdua ,
" udah jangan berisik " teriak azkiya menghentikan keributan itu
azka yang mendengar nya langsung menawarkan coca cola dingin ke azkiya " oke oke , lu mau ?" ujar azka menyodor kan coca cola dingin ke azkiya
rehan menyingkir kan tangan azka dari azkiya " lo gila dingin dingin gini anak orang di kasih itu" ujar rehan tertawa puas
" kenapa emang nya , gua cuma punya dua buat lu ga ada iri?" ujar azka
" dih ga doyan gua pemberian dari lu , azkiya jangan di terima aku ambilin dulu di mobil " ujar rehan
rehan berjalan kembali ke mobil nya untuk mengambil minuman hangat yang belum di minum nya ,
" nih minum ini aja buat hangatin tubuh " ujar rehan menyodorkan nya ke azkiya
" ini aja seger , itu bekas dia jiji" ledek azka
" jangan so tau ini belum gua minum "
" udah woi lo berdua bikin gua tambah puyeng aja " ujar azkiya
azkiya bingung untuk menerima minuman yang mana , kebetulan juga diri nya lagi samgat haus , azkiya mengambil coca cola punya azka dan meminum nya seteguk ," gue bilang apa punya gua yang lebih menggiurkan" ujar azka tertawa puas
azkiya melihat wajah rehan sangat melas dan pasrah ,dengan senyuman manis nya , " gue juga mau minum punya lo" ujar azkiya ke rehan , rehan langsung mengasih nya dengan senamg hati ,
aazkiya terpaksa menghabis kan minuman nya karna ga enak juga sama rehan yang menawarkan minuman nya .
" enak" ujar azkiya ke rehan
" kapan kapan aku beliin lagi buat kamu " ujar rehan yang merasa menang.
" oke "
azka menatap nya dengan datar " rakus banget lo jadi cewe " ujar azka sembarangan
" ya gpp lah selagi bisa dua kenapa harus satu " ujar azkiya memeletkan lidah nya ke azka
azka meneguk minuman nya , kesal karna azkiya juga meminum punya rehan ,
azkiya melihat ke arah azka , " woi pelan pelan keselek " ujar azkiya
azka hanya melirik ke wajah azkiya ,
sekarang azkiya kedinginan karna angin di malam hari sangat kencang dan kena tetesan hujan yang tertiup angin , azkiya menghelus pundak nya yang sangat terasa dingin , azka dan rehan yang peka langsung melepaskan jaket nya , dan di menaru di pundah azkiya bersamaan , " awas " ujar azka membuang jaket nya rehan
rehan yang ga mau kalah langsung menarik jaket punya azka , dan di lempar nya jauh , azkiya hanya pasrah melihat mereka.
" lo bisa ga si berdua pergi gue mau sendiri " ujar azkiya dengan santai
" aku temenin kamu , kalo kamu di apa apain sama orang jahat gimana" ujar rehan yang khawatir dan belum mau meninggal kan azkiya sendirian apa lagi berdua an dengan azka.
" gue bisa sendiri gue biasa sendiri jadi ga usah khawatir " ujar azkiya , azka menertawakan rehan , " lo juga pergi gue ga mau deket smaa lo" ujar azkiya ke azka , kali ini rehan yang menertawakan azka
azka mengambil jaket nya yang di buang jauh rehan ,
sekarang azkiya seperti kisah cinta di drakor di hapit oleh dua cowo ganteng yang menyukai nya dan memperebut nya , apakah kalian mau ada di posisi azkiya sekarang? , dapat perhatian dari dua cowo tampan sekaligus ,
namun azkiya merasa ga nyaman dan ga suka bila di kasih perhatian oleh seseorang apa lagi dengan dua orang ini , apakah azkiya kehilangan hati atau cinta nya? setidak nya bila dia tidak bisa mencintai dia tau kalau diri nya sedang di cintai.
" lo berdua bisa diem ga sih , kalo ga mau pergi minimal diem , " ujar azkiya dengan wajah yang datar
" lu sih pergi sono hus hus" ujar azka ke rehan seperti mengusir anak kucing
" lu yang pergi , sono lu pergi ganggu aja " ujar azkiya
" ini pacar gua" ujar azka dengan pede nya menarik azkiya dan merangkul nya
rehan ga mau kalah , rehan menarik azkiya untuk dekat dengan nya , " jangan pede dia bilang lu bukan pacar nya " ujar rehan
azkiya yang sangat kesal pun melepaskan tangan nya dari genggaman mereka berdua ,
" lo berdua susah banget si di bilangin , lo berdua maj pergi atau gue yang pergi " ujar azkiya marah kepada azka dan rehan
azka dan rehan bertatap tatapan dan diam mematung , " oke kalo lo ga mau pergi gue yang pergi jangan ada yang ikutin gue , gue mau sendirian " ujar azkiya pergi hujan hujan an
" lu sih pergi kan " ujar rehan menyalah kan azka
azka yang sudah bangun ingin menghampiri azkiya tangan nya di tarik kembali hingga duduk , " lo ga denger kata nya , jangan ganggu " ujar rehan
" lepasin " ujar azka melepaskan tangan nya kasar ,
" gue pinta sama lo jangan deketin azkiya lagi " ujar azka dengan tatapan tajam dan jari yang menunjuk mengancam.
" lu siapa ngarur ngatur gua " hujar rehan tersenyum miris
" ini peringatan buat lu" ujar azka pergi dari situ berlari mengejar azkiya
" gua ga takut sama lu " teriak rehan
azkiya yang berjalan di tengah tengah hujan dengan tatapan kosong , untung saja azka berlari cepat menghampiri nya , " azkiya ," ujar azka memeluk azkiya hingga terjatuh menghindari mobil yang hampir menabrak nya.
" lu gila?" ujar azka memeluk erat azkiya
perasaan yang dulu nya sangat membenci kini berubah menjadi sangat mencinta , benar kata orang jangan tertalu membenci kalau tidak ingin menjadi cinta.
azkiya hanya diam di pelukan azka , " kalo lu ketabrak gimana ?!" ujar azka dengan suara yang keras
azkiya melepaskan pelukan azka secara perlahan dan menatap wajah azka yang memerah , " lo nangis? gua gpp" ujar azkiya dengan polos nya
azka menggeleng cepat dan mengusap mata nya , untung saja hujan turun jadi bisa menutupi air mata nya. " thanks ya" ujar azkiya
" lu bisa ga si kalo jalan yang bener ini udah malem sepi gelap , kalo lo ketabrak gimana " ujar azka lagi mempertegas kalau sebenar nya diri nya takut kalau azkiya kenapa napa
" gue gpp " ujar azkiya terus tersenyum
azka mengambil payung nya yang di lempar tadi , dan mengasih nya ke azkiya , " nih pake " ujar azka menyodorkan payung nya
" udah terlanjur basah , ga usah lo aja yang pake " ujar azkiya .
" pegang , lu bisa ga sih sekali aja ga usah keras kepala jadi orang " ujar azka mengambil tangan nya azkiya supaya menggemgang payung milik nya.
" lo marah marah mulu " ujar azkiya mengikuti perintah azka , mereka jalan berbarengan , azkiya mendekat ke arah azka untuk memayungi nya juga ,
" ga usah " ujar azka menjauh dari azkiya
azkiya menarik baju nya untuk dekat dengan nya , " lo bisa ga si sekali aja ga usah keras kepala " ujar azkiya membalikan omongan azka
sepanjang jalan mereka hanya keheningan yang tercipta , tidak ada satu pun huruf yang keluar dari mulut masing masing , wajah azka terlihat sangat datar dan marah ,
azka marah karna kejadian tadi yang hampir menimpa azkiya , ga tau lagi apa yang bakal terjadi kalau azka ngga datang tepat waktu untuk nyelamatin azkiya .
sesampai nya di rumah , mobil om farhan masih terpakir rapih di teras nya , " ahilah kenapa belum pulang pulang juga sih" batin azkiya
azkiya menutup payung nya dan di simpan di samping pintu , azkiya masuk dengan baju yang sudah basah kuyup ,
" azkiya " tegur ibu nya
" azkiya mau mandi basah"" ujar azkiya masuk ke kamar nya , dan mandi untuk menghangat kan tubuh nya.
setelah mandi , perut azkiya berbunyi kelapalaran , ia baru ingat kalau diri nya belum makan dari siang , karna tadi terlalu asik jalan dan nemani luna ber belanja dan mereka pun mereka ga sempat untuk makan ,
azkiya ga mau makan bersama , arka mengetuk pintu kamar nya , azkiya yang mendengar nya langsung naik ke kasur nya terburu buru dengan rambut yang basah habis kramas dan menutup semua tubuh nya di selimut ,
" akiya abang masuk " ujar arka
arka melihat adik nya di bawa selimut , " ayo makan dulu di suruh ibu " ujar arka menarik narik selimut nya
" duluan aja azkiya belum lapar " ujar azkiya dari balik selimut nya.
" ayo nanti ibu marah kaya kemarin lagi ," ujar arka yang membujuk adik nya supaya makan bersama
azkiya membuka selimut nya dan terduduk ,
" azkiya belum lapar " ujar nya dengan suara yang sedikit keras
bsberapa detik perut nya berbunyi sangat keras , " itu ga lapar?" tanya arka mendengar perut azkiya yang sudah sangat kelaparan.
azkiya menggeleng , " itu suara kentut bukan perut " ujar azkiya mencari alasan
" udah udah ayo , " ujar arka menarik lengan azkiya hingga azkiya turun dari kasur nya
azkiya pun menyerah " iya iyaaaa "
mereka makan berempat di meja makan ,
" azkiya kamu kelas berapa?" tanya farhan ke azkiya yang menatap nya dengan wajah kesal
" 11 " jawab singkat azkiya
" kapan kapan kita , pergi berempat yu kiya , mumpung masih ada arka " ujar farhan sambil tersenyum
" pergi bertiga aja , " jawab azkiya yang lagi lagi sangat singkat , ibu nya menatap tajam azkiya dan melemparkan sendok ke arah azkiya .
azkiya terkejut melihat ibu nya melakukan itu pertama kali nya , mata nya langsung berkaca kaca , " kamu bisa sopan sedikit ga sama orang tua " ujar ibu nya yang terlihat muak dengan kelakuan azkiya
" dia nanya kiya jawab apa salah nya " ujar azkiya dengan suara yang bergetar dan menunjuk ke arah iksan
" azkiya " teriak ibu nya yang semakin keras
arka berusaha menengkan ibu nya supaya tidak marah dengan azkiya , " udah bu udah " ujar arka mengelus belakang ibu nya
" kelakuan mirip kaya ayah nya keras kepala " ujar ibu nya
azkiya benci bila di sama sama in dengan ayah nya , azkiya bangun membanting kursi dan berlari ke kamar nya tempat ternyaman dan persembunyian nya . azkiya mengunci diri nya di kamar ,
azkiya merasa kalau itu bukan ibu nya yang dulu , ibu nya yang penuh kasih sayang dan sangat mencintai nya , kali ini ibu nya terlihat seperti ibu tiri yang membenci anak tiri nya.
azkiya menepuk nepuk dada nya yang nyesek , karna terlalu sakit hati . " jangan nangis lo udah negeluarin air mata yang banyak hari ini jangan nangis plis " ujar azkiya yang berusaha kuat di depan diri nya.
belakangan ini hidup nya terasa kacau , banyak hal yang berubah dari hidup nya.
azkiya berbaring di kasur nya dan menatap langit langit kamar nya.
setetes demi setetes air mata nya pun jatu tak bisa di tahan , azkiya berusaha menutup mata nya untuk tidur berharap ingatan nya hari ini hilang.
azkiya pun tertidur pulas hingga pagi , pagi hari yang cerah dengan wajah yang sembab azkiya terbangun , azkiya mengambil ponsel nya untuk mengecek jam , sekarang jam 06.30
azkiya pun bangun dari tempat tidur nya dan siap siap untuk sekolah , setelah memakai seragam yang rapih azkiya keluar kamar nya , arka berlari membawa sekotak tempat makan dan di masukin ke tas azkiya buru buru ,
" kenapa?" tanya azkiya yang aneh dengan arka hari ini
" abang ga boleh siapain sarapan buat kamu , jadi abang bikin in kamu bekel sampai sekolah langsung makan ya" ujar arka
semarah itu kah ibu nya dengan azkiya ?
" makasih , bang arka ga usah repot repot kiya bisa makan di kantin " ujar azkiya tersenyum manis kepada abang nya.
" belajar ya bener ya " ujar arka mencium kening azkiya
" azkiya berangkat dulu " ujar azkiya dan di jawab dengan anggukan
azkiya keluar rumah untuk mencari pak joko supir nya , " pak joko " teriak azkiya dan tidak ada jawaban
azkiya mencari ke dalam mobil , dan setiap ruangan pa joko , " ga ada kemana tuh orang" batin azkiya
" paling di suruh ibu libur , naik ojek aja deh " ujar azkiya berjalan keluar komplek ,
azka melihat azkiya yang sedang berjalan menggunakan seragam , " woy" panggil azka ke azkiya
azkiya menoleh ke arah azka dan mengangkat alis nya , " lo mau kemana ?" tanya azka .
" lo ga liat gue pake seragam ?" ujar azkiya menunjukan baju nya
" pa joko kemana?" tanya azka lagi
" libur , udah gue duluan ntar telat " ujar azkiya kembali berjalan
azka buru buru menghidup kan motor nya ,