Darren yang masih berada di kantor merasakan benar-benar tidak enak badan. Sejak datang tadi Darren hanya merebahkan dirinya di atas sofa yang ada di ruangannya. Sesekali Ryu masuk ke dalam melihat kondisi sang kakak setelah dirinya membawakan obat Darren yang tertinggal di rumahnya. Ryu meminta salah satu orang suruhannya untuk mengambilkannya. Ryu menatap iba ke arah sang kakak dan sesekali dirinya menghela nafas kasarnya.
"Kak,sebaiknya kakak aku antar pulang saja." Ujar Ryu pada Darren.
Darren membuka matanya dengan perlahan. Menatap sang adik yang sejak tadi selalu menjadi pesuruhnya,mungkin jika di rumah dirinya tidak akan kesulitan seperti ini karena ada didekat sang istri. Buah jeruk yang sejak tadi dirinya pegang serta parfum aroma jeruk pun tidak terlalu mengurangi rasa mual dan ousing yang diderita oleh Dareen.
"Aku baik-baik saja. Maaf sudah merepotkan dirimu." Suara Darren terdengar begitu lirih,seakan dirinya saat ini sedang rapuh.