"Selamat pagi pak… Bu…" Ucap Farah dengan senyum tanpa dosa.
Andreana dan Darren saling pandang melongo melihat bagaimana Farah mengucapkan kalimat itu seolah dia sedang amnesia dengan apa yang dilakukannya kemarin siang. Ya,Andreana pagi ini memang sengaja datang pagi ke kantor suaminya untuk membantu beberapa pekerjaan Darren,mengingat Ryu masih berada di Leiden dan juga asisten sementara suaminya itu sudah diminta undur diri. Andreana dan Darren kembali saling pandang saat Farah menghampiri mereka yang berdiri di dekat pintu ruangan presdir.
"Kamu…. Kenapa kamu masih disini? Bukankah kemarin saya sudah memecatmu?" Darren memandang wajah Farah dengan kedua alis yang berkerut.
"Saya… Tidak tahu kalau bapak memecat saya." Jawab Farah dengan polosnya