Di sebuah tempat yang cukup jauh dari hiruk pikuk keramaian kota Jakarta dan juga begitu jauh dari tempat tempat tinggal Aaram dan Sandra,terlihat seorang gadis masih terkurung di dalam sebuah kamar bernuansa putih. Gadis itu masih meratapi nasibnya yang sudah beberapa hari ini terkurung di dalam kamar itu. Sofia,masih terus mengumandangkan nama Darren dan terus meracau tentang Darren.
"Darren milikku…Darren milikku….. Kata mommy apa yang aku sukai itu adalah milikku dan aku harus merebut apa yang sudah menjadi milikku itu,Darren milikku...!"
Sofia terus berkata seperti itu,seakan-akan sudah terbiasa mendengar perintah dan kata-kata itu dari sang ibu. Sehingga Sofia merasa Darren seperti barang yang memang jika ia sukai harus segera dimiliki. Sofia tidak menyadari kesalahannya itu,Sofia juga tidak berpikir bahwa Darren bukanlah sebuah barang yang dapat ia beli dan ambil begitu saja.