Di ruang bernuansa serba putih serta bau obat-obatan yang begitu menyengat indra penciuman,seorang gadis masih terbaring lemah di atas ranjang pesakitannya. Melisa masih belum sadarkan diri karena masih merasakan efek dari obat bius yang diberikan dokter saat melakukan pengobatan pada luka tusukan yang mengenai perut kirinya dan harus menerima jahitan di dalam dan luar.
Pintu terbuka oleh Ryu yang sejak tadi menunggu gadis itu sadar,sejak Melisa dipindahkan di ruang rawat kelas VVIP,Ryu selalu setia menunggu gadis itu. Sesekali ia keluar ruangan saat menemui anak buahnya untuk membawakan semua keperluan Melisa dan dirinya selama di rumah sakit. Ryu juga sudah menghubungi keluarga Melisa yang berada di Jogja. Ryu juga mengatakan pada kedua orang tua Melisa bahwa ada orang suruhannya yang akan menjemput mereka dari Jogja ke Jakarta. Mungkin mereka akan tiba besok siang di Jakarta.