Senyuman di wajah Singgih seketika sirna.
"Bukan untuk putra saya? Bukankah Presdir Leo di sini untuk menghadiri pernikahan anak saya?" tanya Singgih yang tampak malu.
Leo menjawab sambil tersenyum, "Tentu saja kedatangan saya ke sini untuk menghadiri pernikahan putra Anda, tapi hadiah yang saya siapkan untuk putra Anda berupa uang dan sudah saya berikan. Jika Direktur Singgih tidak percaya, bisa diperiksa sendiri."
Singgih buru-buru berkata, "Presdir Leo suka bercanda rupanya! Mana mungkin saya memedulikan hal semacam ini? Anda bisa bisa datang ke pernikahan ini saja sudah merupakan suatu kehormatan bagi saya. Anda bahkan memberi hadiah uang. Anda benar-benar sudah repot-repot!"
Singgih tahu bahwa Leo merupakan konglomerat kaya dan berkuasa, jadi hadiah uang yang diberikan pasti setidaknya sebesar 200 juta. Akhirnya, Singgih buru-buru memanggil Cahyadi dan Giana, "Cahyadi, Giana, kemari dan temui Presdir Leo."