Yoga memandang Sean sambil tersenyum, lalu menyapa Sean dengan sangat ramah, "Sean, lama tidak bertemu. Kamu masih saja sangat keren, memakai kacamata hitam seperti artis yang sangat berkelas."
Yoga takut terhadap pembalasan Sean sebelumnya. Jarinya dipatahkan hanya karena dia memeluk paha Giana, juga sampai kehilangan kesuburannya. Bahkan di Amerika Serikat, dia juga pernah dihajar Sean.
Yoga sontak teringat akan rasa takut didominasi oleh Sean sebelumnya. Padahal, dia tuan muda yang bermartabat dari keluarga Liono. Seumur hidupnya, dia tidak pernah begitu takut pada seseorang seperti ini.
Sementara, Sean masih menatap lurus ke depan dan tidak mengangkat kepalanya. Itu karena sekarang dia sedang bersandiwara sebagai orang buta. Bagi orang yang kedua matanya buta dan tidak bisa melihat sesuatu, tentu saja dia tidak akan mendongak untuk melihat lawan bicaranya seperti orang-orang normal.