Sean memandang Lianny dan ibu Chevin, lalu berkata, "Saya ayah Sisi. Bukankah seharusnya kalian memberitahu saya dulu jika ingin membawa Sisi?"
Ibu Chevin mencibir, "Untuk apa aku memberitahumu? Memang apa statusmu?"
Ibu Chevin jelas memandang rendah Sean karena tahu Sean tidak memiliki dana dan koneksi di Bogor.
Lianny menimpali, "Sisi selalu bersama ibunya. Ke mana pun putriku pergi, Sisi juga harus ikut dengannya, jadi apa lagi yang perlu dikatakan?!"
Sean sangat kesal dan menuntut, "Saya tidak peduli dengan aturan di keluarga Laksono kalian. Singkatnya, setiap hari saya harus bisa bertemu dengan putri saya."
Ibu Chevin berkata dengan tegas, "Tidak mungkin! Gerbang rumah keluarga Laksono kami sama sekali tidak boleh dimasuki sembarangan oleh orang-orang sepertimu! Dalam tiga hari ini, jangan harap kamu bisa menemui Sisi. Nanti sesudah pernikahan, baru kamu ajukan lagi saja keinginanmu ini!"