Di pesawat, Sean terus melihat jam tangan dan berdoa dalam hati, Semoga Yoga belum menyerang Jasmine. Jasmine pasti tidak akan menerimanya!
Ketika tiba di New York, waktu sudah menunjukkan pukul enam sore. Sean mengeluarkan ponselnya dan segera menelepon Jasmine.
———
Ding, dong… Ding, dong....
Di kamar hotel bintang lima yang mewah di Ritz Carlton, Manhattan, Jasmine dan Yoga sedang bermesraan ketika tiba-tiba ponsel Jasmine berdering.
Benar. Jasmine yang masih muda dan tidak tahu apa-apa itu sekarang sudah ditipu Yoga hingga berada di hotel.
Menaiki pesawat yang sama dari seluruh penerbangan yang ada dan kebetulan bertemu di mal, lalu menyukai set cangkir teh yang sama. Lebih tidak beruntungnya lagi, keduanya sama-sama sudah tidak memiliki orang tua. Ditambah lagi, Yoga tinggi, tampan dan kaya.
Jasmine pun tidak punya alasan untuk tidak menyukai pria yang sepertinya sudah diatur oleh Tuhan untuknya.