Sean tercengang. Dia mengira ini hanyalah makan malam biasa. Bagaimanapun juga, Sean tidak pernah berpikir bahwa Chintia akan menyatakan perasaannya di sini pada saat ini.
Chintia menyukai Sean dan Sean bukan orang bodoh. Bagaimana mungkin dia tidak menyadari perasaan Chintia padanya dalam waktu selama ini? Namun, perasaan orang dewasa berbeda dengan perasaan anak-anak sekolahan. Apalagi setelah memasuki dan memiliki kedudukan tertentu di kehidupan yang sesungguhnya.
Mengucapkan kalimat 'Aku suka padamu' benar-benar bukanlah hal yang mudah bagi seorang wanita berusia 30 tahun.
Siapa yang tidak tahu bahwa Chintia sudah bertahun-tahun berkutat di kalangan bisnis Jakarta dan selalu menganggap pria sebagai mainan? Mana pernah dia berpacaran dan dengan lelaki mana? Bagaimana mungkin dia akan merendahkan status yang dimilikinya dan menyatakan perasaan pada seorang pria terlebih dahulu?