Air mata indah Chintia jatuh di tas Chanel yang diberikan Sean padanya.
Pria di sebelah Chintia mengeluarkan tisu, menyerahkannya pada Chintia, dan bertanya, "Apa kamu menyukainya?"
Chintia menerima tisu itu dan menyeka air matanya sambil berkata, "Aku sudah melakukan kesalahan padanya. Tapi, dia tidak hanya tidak menyalahkanku, tetapi juga memaafkanku dan membiarkanku tetap menjadi wapresdirnya. Dia sangat baik padaku. Bahkan di saat-saat terakhir pengunduran dirinya sebagai presdir, dia menunjukku untuk mengisi posisi presdir."
"Saat terakhir kali dia dikepung keluarga Wangsa, aku tidak bisa membantunya. Kali ini dia ditindas keluarga Liono dan keluarga Pangestu, tapi lagi-lagi aku tidak bisa berbuat apa-apa," lanjut Chintia, "Jika bukan karena kemurahan hatinya, sejak awal aku, Chintia Yandra, tidak akan bisa menjabat sebagai presdir. Dia yang sudah memberikan semua yang aku miliki sekarang. Tidak. Aku harus membantunya!"