Ibu menggandeng tangan mbok Lastri dan membawanya ke meja penghulu. Semua mata tertuju pada keduanya, banyak dari tamu yang belum tahu maksud dari acara ini. Mereka saling berbisik bingung dan bertanya-tanya, "ada apa sebenarnya ini?"
Bapak masih belum juga muncul, hingga akhirnya ibu juga lah yang menjemput bapak dan membawanya duduk bersejajaran dengan mbok Lastri di depan penghulu.
Suasana semakin riuh, para tamu yang benar-benar tidak tahu, berbisik semakin keras dan semakin bingung. Benarkah apa yang mereka lihat dan pikirkan sekarang?
Mbok Lastri nampak sangat bahagia, dia sengaja mendadani dirinya sendiri secantik mungkin. Mengenakan kebaya dan juga kain jarik yang paling bagus yang ia miliki. Menggunakan sanggul besar layaknya penyanyi sinden pada masa itu.
Dia duduk bersimpuh di depan penghulu, lalu setelah kedatangan ayah dengan sengaja dia bergeser duduk agar lebih dekat dengan ayahku.