Untuk kesekian kalinya Afifah kalah lagi, dia dikalahkan oleh ego dan rasa cintanya yang berlebihan.
"Sayang, besok kamu izin kerja ya, kita jalan-jalan lagi, udah lama gak jalan bareng, kangeenn...," tutur Radit manja.
"Jalan kemana? nanti aku nyasar gak dicariin lagi!" tukas Ifah ketus.
"Mangkanya, jangan kabur-kaburan dong sayang, Mas 'kan capek ngejarnya, hehe," goda Radit, "Lihat aja besok, Mas bakal kasih kejutan ke kamu!" tukas Radit lagi sambil mengedipkan sebelah matanya,
"Hih genit!" gerutu Ifah, "Kejutan apa?" tanya Afifah penasaran.
"Lah biarin genit, sama pacar sendiri, emang boleh kalau aku genit sama Nia atau Ellin? sahabat kamu itu!" ledek Radit.
"Ya terserah kalau mau," tukas Afifah sambil memonyongkan bibirnya.
"Cie, cemburu," goda Radit.
Afifah mencubit perut Radit,
"Aw!" pekik Radit, "Sakit tauk!" ucap Radit manja, "Kalau lagi gini, gak sabar rasanya pengen cepat halal," ujar Radit penuh harap.