Maya tersenyum pahit. Kediaman Renata mengartikan satu hal. Bahwasannya semua dugaannya benar. Renata ingin menggantikan tempatnya. Menjadi pemilik hati suaminya satu-satunya. Karena Renata sudah memprediksi kalau ia pasti akan pergi. Renata memang benar soal ia pasti akan pergi. Hanya saja yang lainnya salah. Renata bodoh. Ia tidak belajar dari kesalahan-kesalahannya. Mengingat sekarang dirinya tengah hamil, jadi bagaimana mungkin ia bisa menjadi pusat hidup Haris sekarang ?
"Maya pamit, Mas. Lanjutkan saja kemesraan kalian yang sempat terputus tadi. Santai saja. Toh tidak ada yang perlu kalian khawatirkan lagi," guman Maya seraya menjejalkan hasil USG miliknya yang baru saja ia ambil dari rumah sakit sebelum berangkat ke kantor Haris. Niat Maya sejak awal datang ke kantor Haris adalah untuk memberi kejutan foto USG bayi yang ada di dalam kandungannya yang telah menunjukkan gender.