Pak Anton adalah pengacara kepercayaan keluarga Zea sejak dulu, jadi secara tidak langsung Zea menganggap Pak Anton seperti kakak baginya selama ini, begitu juga dengan Pak Anton itu sendiri. Zea pun banyak bertanya dan meminta pendapat tentang semua urusan pekerjaan yang akan dia lakukan dan ambil agar tidak melanggar hukum.
Zea begitu percaya pada sosok Pak Anton lebih dari rasa percayanya pada ayah, adik, ataupun Linggar, suaminya.
Beberapa menit setelah menutup teleponnya, Zea mengirim alamat kepada Pak Anton kemudian duduk di depan meja rias meskipun dia tidak akan pergi kemana-mana tapi dia sudah terbiasa merias wajahnya itu agar tidak terlihat seperti mayat hidup. Memberikan sedikit lipstik berwarna fuschia mampu menutupi wajahnya yang nampak sekarat.
Melihat dirinya sendiri yang cerah di depan cermin Zea tersenyum setelah hari ini dia masih memiliki hari esok sebelum hari kematiannya datang menjemput.
