Saat Zea sadar kembali, dia berada sendirian di bangsal.
Ponselnya mati, Zea tidak tahu berapa lama dia tertidur, tapi saat melihat ke luar jendela, langit masih gelap.
Zea bangkit dan memakai sepatunya, kemudian mengambil tasnya dan berjalan keluar, saat melewati bangsal Naura, di depan pintu, dia tidak bisa mengendalikan kakinya dan berhenti.
Orang yang berada di dalam bangsal itu adalah Naura dan ditemani oleh suaminya sendiri, Linggar.
Naura memiliki wajah yang cantik dan lembut, bahkan pakaian rumah sakit bergaris biru dan putih yang dikenakan olehnya tidak bisa menutupi temperamennya yang lembut dan elegan, kulitnya sangat putih dan mata almond nya bersinar dengan cerah.
Zea merasa sangat cemburu melihat cara Linggar memperlakukan wanita itu, benar-benar berbanding terbalik dengan cara pria itu memperlakukannya, semakin lama melihatnya, hatinya terasa semakin sakit.