Seperti malam-malam sebelumnya, Maya tidak pernah bisa tidur nyenyak. Meski ia sudah membaca pesan balasan dari Haris. Masih ada perasaan yang mengganjal hati dan juga pemikirannya. Membaca Novel berjam-jam tidak membuat ia benar-benar lega. Semua itu hanya sesaat. Lalu setelah selesai membaca, rasa itu kembali mencuat.
Air mata Maya seakan menjadi penegasan bahwa ia benar-benar tidak sedang baik-baik saja. Hatinya terluka dan kecewa atas semua yang terjadi pada hubungan mereka. Maya merasa Haris berubah, tapi ia takut jika apa yang dipikirkannya salah. Dia selalu meyakinkan kembali hatinya bahwa Haris benar-benar sedang sibuk-sibuknya bekerja.