"Jangan menangis, Mas yakin. Kelak kamu akan mendapatkan pria yang jauh lebih baik dari dia. Tapi yang harus kamu tahu dan ingat, jika dia adalah pria yang baik. Maka dia akan membantumu memberikan solusi dalam menghadapi persoalan-persoalan yang terjadi. Dan, jika memang dia pria yang baik, maka seharusnya dia datang dan menemui kedua orang tua kamu, menjelaskan bagaimana hubungan kalian dan menunjukkan iktikad baiknya untuk mendapatkan restu. Mas yakin itu sebenarnya sudah ada di dalam pikiran kamu, hanya saja rasa cinta yang ada di dalam hatimu menutup semuanya." Pungkas Haris mengakhiri tausiyah malamnya.
Hawa semakin tersedu-sedu. Apa yang diucapkan Haris adalah benar. Hawa menyadari jika selama ini dia dibutakan oleh cinta yang begitu besar kepada kekasihnya itu. Hingga ditelisik lebih baik lagi, Hawa selama ini selalu mengerti kondisinya, namun sang kekasih justru seolah tidak peduli dengan apa yang dia rasakan.
