BRUKK!! Tania pingsan.
Tersadar dirinya mendapati berada di ruang kesehatan kampus, ada perawat disana yang menghampirinya. Memastikan dirinya sudah baik-baik saja. Tania mengatakan terimakasih kepada petugas itu dan segera meninggalkan ruangan. Dirinya kembali mengingat pesan singkat dari Kevan yang baru saja memutuskan dirinya secara sepihak tanpa penjelasan yang logis. Tania merasa sedang berada di dunia lain.
Tania kembali ke apartemen, dirinya benar-benar terlihat berantakan. Polesan wajahnya kini luntur akibat air mata yang sedari tadi tak kunjung reda. Matanya kini sudah menjelma seperti mata panda. Banyak pertanyaan yang timbul dihatinya, kenapa, dan apa!
Dirinya segera mengambil handphone dan segera menghubungi Kevan, tapi nomor itu sudah tidak dapat ia hubungi. Tania mencoba menghubungi lewat Instagram tetapi yang ia dapat semua akun Kevan hilang lenyap begitu saja. Tania membuka e-mail kembali dan membaca e-mail dari Kevan lagi dan lagi!