"Hai, Clive."
Terdengar desahan jengkel. "Bagaimana kau tahu itu aku?" tanya si penelpon.
"Asal saja," ucap Vincent pada sahabat lamanya itu yang sudah kalah telak untuk menggodanya. Dalam sepuluh tahun, Vincent tidak pernah melihat Clive berhasil menipu siapa pun dengan salah satu logat tiruannya.
"Jadi kurasa kau siap untuk malam ini?" tanya Clive kemudian setelah merasa kalah.
"Well, tergantung pada apa yang ada di kepalamu." jawab Vincent sambil melirik jam tangan. Dia memutar kunci kontak, menyalakan wiper-nya.
Tah tahu-menahu tentang acara besar ini, Clive meneruskan ucapannya. "Semuanya beres. Anak-anak akan berkumpul di tempatku, kami akan menjemputmu kira-kira setengah sembilan ...." terang Clive lalu melanjutkan lagi ucapannya, "Setelah itu kita akan pergi ke kota untuk minum dan melakukan banyak hal yang masih belum terpikirkan lagi. Baiklah, aku harus pergi, tugas memanggil." ucap Clive berusaha memutus percakapan.