Chereads / Penakluk Dewa / Chapter 12 - Transformasi Hao Li

Chapter 12 - Transformasi Hao Li

Usai seleksi murid baru Sekte Macan Hitam, semua orang yang ada di alun-alun kota sebelumnya mulai membubarkan diri mereka. Termasuk orang-orang dari Sekte Macan Hitam, hanya Zhang Yu dan tiga inspektur yang masih tinggal di kota Kerajaan.

Untuk 80 orang yang berhasil lulus, mereka diberi waktu selama satu bulan untuk tetap bersama dengan kerabat mereka. Bagaimanapun kehidupan mereka begitu tiba di dalam sekte akan sepenuhnya berbeda, tidak bisa keluar sekte tanpa meminta izin dan akan ada banyak peraturan lain.

Hao Li kembali bersama Ming Wu dan Ming Fei, sebelumnya Jin Wen Dao juga berpamitan kepada Ming Wu dan Ming Fei sebagai wali Hao Li. Jin Wen Dao berusaha membangun hubungan yang baik dengan mereka begitu melihat potensi Hao Li di jalan bela diri sangatlah tinggi.

Selama di perjalanan, Hao Li bertanya, "Bibi, bisakah kau mengajarkanku  membaca dan menulis? Rasanya sangat memalukan di usiaku ini aku sama sekali tidak bisa melakukan keduanya..."

Ming Fei yang mendengarnya hanya tertawa pelan, "Itu masalahmu karena kau terlalu sibuk dengan latihan bela dirimu sampai kau lupa dengan dasar-dasarnya. Yah, aku rasa ini salahku juga yang tidak memberitahumu..."

Hao Li berlagak tidak perduli dan hanya mengendikkan kedua bahunya, "Yang berlaku biarlah berlalu. Sekarang aku hanya perlu bisa membaca dan menulis, setelah itu bisa lebih pintar dibandingkan yang sekarang."

"Kau benar. Aku saja terkejut ketika kau bisa dengan mudah menjawab semua pertanyaan yang Zhang Yu lemparkan kepadamu. Sebelumnya aku cukup pesimis dengan hasilnya, tapi kau sama sekali tidak mengecewakan kami..." ujar Ming Wu tiba-tiba. Garis senyum terlihat di wajahnya yang sudah mengeriput.

Setelah seharian mereka berjalan, akhirnya mereka sampai di sisi hutan yang tampak suram. Namun mereka bertiga tahu kalau hutan yang terlihat suram itu adalah tempat teraman untuk mereka.

Hao Li ingat kakeknya pernah berkata, hidup berdampingan dengan manusia jauh lebih mengerikan dengan binatang buas. Siasat dan kelicikan manusia bisa membunuh bahkan membantai sesamanya. Tapi setidaknya binatang buas tidak akan melakukannya.

Lagipula binatang buas bisa di masak, berbeda dengan manusia. Terdengar menakutkan memang, tapi itu adalah kenyataan.

***

"Penatua Yu, bagaimana pendapatmu tentang pria kecil tadi?" seorang pria tua dengan janggut panjang bertanya pada pria tua lainnya.

Pria tua yang dipanggil 'penatua Yu' oleh rekannya mengerutkan keningnya, "Pria kecil? Maksudmu anak yang mengalahkan inspektur Gu Bao Yi?"

"Iya, aku sama sekali tidak merasakan fluktuasi Qi di dalam tubuhnya, tapi melihat fakta dia bisa mengalahkan Gu Bao Yi dalam sekali pukulan, dia harus memiliki kartu As di belakangnya..."

Penatua Yu menganggukkan kepalanya setuju dengan pemikiran rekannya, "Kau benar, kalau aku tidak salah, dia seharusnya melatih kekuatan tubuhnya sampai ke titik puncak. Di usianya yang masih belasan tahun namun sudah memiliki kekuatan tubuh seperti itu, benar-benar mengerikan!"

Pria lainnya yang biasa dipanggil penatua Jing di Sekte Macan Hitam, kedua matanya tiba-tiba mengeluarkan kilat serakah, dia berkata, "Aku rasa dia memiliki keterampilan tubuh yang luar biasa, bagaimana jika kita paksa dia untuk memberikan keterampilan itu kepada kita? Aku rasa itu bukan ide yang buruk..."

Penatua Yu di sisi lain tercengang begitu mendengar ide gila penatua Jing. Dia akui kalau keterampilan tubuh yang digunakan oleh anak bernama Hao Li itu sama sekali tidak sederhana, namun ia sama sekali tidak pernah berpikir kalau penatua Jing berniat mencurinya secara paksa.

"Tidak, aku sama sekali tidak menyarankan ide itu. Sekali pun dia memiliki keterampilan tubuh yang luar biasa, mencurinya adalah tindakan bodoh. Apakah penatua Jing lupa bahwa Jin Wen Dao mendukungnya dari belakang? Lupakan dia, fakta bahwa Hao Li memiliki keterampilan tubuh yang luar biasa menandakan kalau orang-orang yang berhubungan dengannya sama sekali tidak sederhana. Penatua Jing seharusnya berhati-hati..."

Jin Wen Dao mungkin sosok yang luar biasa di kota Kerajaan, tapi jika dibandingkan dengan Sekte Macan Hitam, Jin Wen Dao hanya setara dengan penatua biasa, bukan Patriark. Meski begitu, demi mencegah konflik berat yang berpotensi mengorbankan banyak nyawa, Sekte Macan Hitam berusaha untuk berhati-hati dalam bertindak dan menimbulkan permusuhan dengan pihak lain.

Tentu saja pemikiran penatua Yu secara tidak langsung menyelamatkan penatua Jing, jika dia menurutinya tentunya. Kekuatan Ming Fei yang berada di tahapan Transformasi Jiwa bisa dengan mudah meratakan seluruh Sekte Macan Hitam menjadi abu.

"Apa yang kau katakan masuk akal. Sepertinya aku hanya bisa memendam ide ini sendirian, aku hanya ingin tahu keterampilan macam apa yang anak itu kembangkan sampai memiliki kekuatan tubuh sekuat itu?" gumam Penatua Jing, dia benar-benar ingin tahu keterampilan macam apa yang Hao Li gunakan.

Sementara itu jauh di dalam hutan, seorang remaja belasan tahun duduk dengan tenang di atas bebatuan di dalam gua. Remaja itu tidak lain adalah Hao Li, dia sengaja memilih tempat yang cukup jauh dari tempat tinggalnya agar lebih leluasa, bagaimanapun dia tidak ingin mengungkapkan keberadaan Kristal Abadi yang ada di dalam tubuhnya dalam waktu dekat.

Jika Ming Wu dan Ming Fei melihat cara Hao Li berkultivasi, mereka pastinya akan terkejut. Mereka berdua hanya mengajarkan keterampilan bela diri, bukan keterampilan kultivasi yang akan menjadi jembatan penghubung antara manusia biasa dan kultivator sejati.

Hao Li merogoh saku celananya, dia mengeluarkan Rumput Roh kelas 9 yang baru saja di dapatkannya. "Dengan Rumput Roh ini, aku akan menjadi kultivator sejati dengan memasuki tahapan Kondensasi Qi tingkat pertama. Meski begitu, kekuatanku setara dengan tahapan Kondensasi Qi tingkat kedelapan. Setelah aku memasuki tingkat dua Kondensasi Qi, hanya orang-orang yang berada di tahapan Pembentukan Pondasi yang bisa menjadi ancaman."

Tanpa ragu sedikitpun, Hao Li mulai menyerap esensi yang terisi di dalam Rumput Roh kelas 9 yang ada di depannya. Aliran kekuatan Roh terlihat tipis di udara, berwarna hijau jernih. Kekuatan roh itu diserap oleh Hao Li.

Dia mengalirkan putaran aliran Roh ke titik tertentu di dalam tubuhnya. Dengan cepat esensi Rumput Roh kelas 9 tersedot sampai habis.

Siluet bayangan naga dengan samar muncul di atas kepalanya. Tiba-tiba saja ledakan kecil terdengar di dalam tubuh Hao Li, di waktu yang sama, Hao Li kembali membuka kedua matanya. "Akhirnya aku memasuki tahapan Kondensasi Qi dan menjadi kultivator sejati."

Dia meregangkan tubuhnya, merasakan transformasi baru yang terjadi kepada tubuhnya. Titik cahaya tiba-tiba saja muncul di dalam perutnya, "Ini adalah dantian, aku harus mengisi dantian dengan energi Qi agar bisa menembus ke tahapan selanjutnya. Jika itu dulu, mungkin aku hanya bisa menerobos setelah beberapa bulan, tapi sekarang setelah aku menyerap Kristal Abadi, aku bisa menerobos dalam waktu yang jauh lebih singkat."

Hao Li memperhatikan aliran Qi yang mengalir di dalam tubuhnya. Dia merasakan sensasi hangat yang menjalar di seluruh badannya, memberikannya kenyamanan.

"Ternyata seperti ini rasanya menjadi seorang kultivator. Seolah kau bisa memegang dunia dengan genggaman tanganmu..."

Ketika Hao Li beranjak dari duduknya, tiba-tiba saja kepalanya terasa sangat sakit. Seolah pisau yang amat tajam berusaha untuk merobek kepalanya. Itu adalah sensasi yang sama ketika dia pertama kali menyerap Kristal Abadi hari itu.

"Akhh!!"

Beberapa memori asing memasuki kepalanya, siluet makhluk kuno tergambarkan dengan jelas di dalam kepalanya, jutaan ledakan dia lihat, menghabiskan lebih dari triliunan nyawa. Tulisan-tulisan asing terpatri jelas di dalam ingatannya, seolah semua tulisan asing itu hendak menyampaikan sesuatu kepadanya.

Rasa sakit itu terus ia alami selama dua jam lamanya, bisa dibayangkan berapa Hao Li menderita dengan menahan rasa sakit itu sendirian. Pakaiannya sekarang basah kuyup dengan keringat, nadi kepalanya terlihat jelas dari permukaan.

Jika Hao Li tidak memiliki tekad yang kuat, sudah dipastikan dia akan mati sekarang. Bagaimanapun rasa sakit yang dideritanya terlalu hebat, mungkin beberapa orang lebih memilih mati daripada merasakan rasa sakit itu.

Meskipun dua jam hanyalah waktu yang cukup singkat, tapi apa yang Hao Li rasakan selama dua jam itu membuatnya berpikir kalau waktu berjalan amat lambat.

Tanpa dia sadari, sosok naga samar yang muncul di atas kepalanya jauh lebih jelas sekarang. Kedua mata naga yang berwarna emas pekat seolah memandang rendah dunia.