Chereads / Penakluk Dewa / Chapter 17 - Kondensasi Qi tingkat kelima?!

Chapter 17 - Kondensasi Qi tingkat kelima?!

Fang Hu dan Bing Weilan telah mendapatkan tuan mereka masing-masing, kini hanya Hao Li, Miig Tian Lei dan Li Jiao masih berdiam di tempatnya. Hao Li tampak tenang seperti biasanya, sedangkan ada sedikit rasa iri di mata Li Jiao begitu dia melihat Bing Weilan telah diterima oleh salah satu penatua di dalam aula, terlebih kelihatannya penatua Mei juga menginginkan BingWeilan menjadi muridnya.

Di sisi lain, penampilan Ming Tian Lei yang terlihat tenang tidak berbeda jauh dengan Hao Li. Dia yakin dengan kekuatannya dan julukannya sebagai jenius muda teratas di kota Kerajaan akan sangat membantunya dalam memilih tuan yang bijak dan hebat.

Setelah Bing Weilan kembali ke posisinya, Ming Tia Lei-lah yang berikutnya maju. Beberapa pasag mata penatua menangkap rasa angkuh dan percaya diri yang Ming Tian Lei pancarkan.

"Aku dengar dia adalah juara kedua selama seleksi penerimaan murid baru, tapi aura angkuhnya benar-benar membuat orang lain berpikir kalau dialah yang sebenarnya juara satu. Aku lihat Hao Li, anak itu, yang menjadi juara satu justru sangat amat tenang. Berbanding terbalik dengan anak muda ini." Salah satu penatua yang ada di dalam ruangan mengatakan pendapatnya dengan lantang, Ming Tian Lei yang mendengarnya sedikit kesal, bagaimana bisa dia dibandingkan dengan anak hutan itu?

Dia berusaha untuk mengabaikannya dan mengeluarkan kekuatan roh-nya. Dua siluet lingkaran hijau cerah tiba-tiba muncul di atas kepalanya, namun lingkaran hijau yang keluar kali ini jauh lebih cerah dan berkilau dibandingkan dengan yang Fang Hu dan Bing Weilan keluarkan. Semua penatua yang ada di dalam ruangan terkesiap, "dilihat dari lingkaran kekuatan roh-nya, dia hanya membutuhkan sedikit waktu lagi sampai dia bisa membuat lingkaran roh yang ketiga. Aku tidak pernah mengira Klan Ming akan memiliki kartu As lain selain putra pertamanya."

'Putra pertama' yang barusa dibicarakan oleh salah satu penatua tidak lain adalah kakak kandung Ming Tian Lei. Bakatnya yang luar biasa membuatnya menjadi sosok yang sangat disegani di Kerajaan Naga Merah. Sebagai salah satu Jenderal di Kerajaan Naga Merah, tidak diragukan lagi posisi kakak kandung Ming Tian Lei sangat tinggi.

Setidaknya itu tanggapan banyak orang. Itu juga menjadi alasan mengapa Klan Ming berada di posisi pucak diantara tiga klan utama di kota Kerajaan.

Penatua Jing menyunggingkan senyumnya dan berkata, "kau memiliki bakat jauh lebih tinggi daripada kakak-mu yang merupakan seorang Jenderal di Kerajaan Naga Merah. Aku ingin tahu apa alasanmu memasuki Sekte Macan Hitam ini daripada ikut bergabung dengan kakak-mu? Kau seharusnya tahu dengan kewenangan yang saudaramu itu dapatkan, kau bisa mendapatkan banyak hal dari keluarga Kerajaan."

Ming Tian Lei sedikit membungkukkan kepalanya memberi hormat kepada penatua Jing, "karena saya ingin menempuh jalan yang berbeda dengan saudaraku. Aku ingin memajukan klan Ming dengan caraku sendiri, begitu juga dengan saudaraku, dia membuat nama klan Ming menjadi terkenal dengan caranya sendiri."

Mendegar jawaban Ming Tian Lei, penatua Jing tertawa keras, "Tidak hanya kau memiliki bakat yang tinggi, kau juga ternyata jauh lebih bijaksana daripada anak seumuranmu. Aku ingin kau menjadi muridku."

"Murid ini menyapa tuan..."

Giliran Li Jiao sekarang yang melangkah maju. Tidak seperti Bing Weilan yang terlihat halus dan lembut, walaupun Li Jiao ini terlihat halus, jenis kehalusannya berbeda dengan Bing Weilan. Jika Bing Weilan adalah seekor merak yang menawan, maka Li Jiao ini adalah sosok rubah cantik yang bisa memikat siapa saja dengan tatapan tajamnya.

Akhirnya Li Jiao menjadi murid penatua Yu setelah beberapa pertimbangan. Keahlian Li Jiao adalah bermain pedang lentur, dan kebetulan penatua Yu adalah ahlinya. Mengambil Li Jiao sebagai murid adalah hal yang benar dia lakukan, menurutnya.

Keempat orang telah dipilih oleh setiap penatua, hanya Hao Li seorang yang tersisa.

Dia melangkah maju, namun dia tetap tidak menampilkan kekuatan roh-nya bahkan setelah beberapa pasang mata menatapnya.

"Apa yang sedang dia lakukan? Apakah dia tidak akan menampilkan kekuatan roh-nya?"

"Aku kira dia akan mengejutkanku, tapi sekarang dia hanya diam saja seperti patung disana."

"Mana orang yang tadi berkata akan ada lebih dari dua penatua yang berebut seorang murid. Karena dia sendiri sekarang yang tersisa, jangan bilang dia sendiri murid yang akan menjadi rebutan para penatua? Benar-benar konyol!"

Beberapa penatua menghina Hao Li. Namu sayangya tidak seperti yang mereka semua perkirakan, anak itu masih tetap tenang. Berdiri bertumpu dengan satu kakinya sambil memainkan tangannya, dia terlihat seolah tidak mempunyai beban. Penatua Jing yang melihat sikap kurang ajar Hao Li berkata marah, "berani sekali kau mengabaikan kami?! Apa kau tidak takut kami akan menghukummu?"

Hao Li tiba-tiba mengangkat satu alisnya, "menghukumku, memangnya kau pantas? Kau bahkan bukan guruku!"

Perkataan yang baru saja Hao Li lemparkan sukses membuat semua orang yang ada di dalam aula tertegun. Apakah baru saja seorang pria kecil menghina penatua Jing? Sejujurnya mereka tidak percaya dengan apa yang mereka saksikan sekarang.

"Kau... berani sekali kau berkata seperti itu kepadaku! Aku akan memberikanmu pelajaran atas nama sekte!"

Penatua Jing mengangkat salah satu tangannya, energi tak terlihat melesat dengan ceoat ke arah Hao Li. Sebelum serangan itu mengenainya, Hao Li segera menghindari serangannya dengan nalurinya. Kehidupannya di dalam hutan membuatnya menjadi sosok yang selalu siaga, selalu ada bahaya dimana saja, sekalipun itu dirumahnya sendiri.

Penatua Jing terkejut melihat bagaimana Hao Li menghindari serangannya dengan begitu mudah. "Aku terkejut melihat kau bisa menghindari seraganku begitu mudahnya. Tapi tidak kali ini!"

Dia kembali melemparkan serangan kepada Hao Li. Kecepatan serangannya yang hanya bisa dilihat oleh sebagian orang di dalam membuat semua orang sudah melihat bayangan Hao Li saat serangan itu mengenainya.

Ming Tian Lei di sisi lain hanya bisa memperhatikan penatua Jing yang tampa ampun menghukum Hao Li, melihat Hao Li menderita adalah keinginannya sejak dulu. Dan mungkin saja ini addalah kesempatannya. "Kesombigamu sendiri yang membawa ke dalam malapetakamu. Kau hanya bisa menyalahkan dirimu sendiri atas kematianmu..." gumam Ming Tia Lei seraya menyunggingkan senyumnya membentuk senyuman jahat.

'BOOM!'

Ledakan keras terjadi, kepulan asap memenuhi seluruh aula, Hua Bing di sisi lain hanya bisa meratapi nasib Hao Li yang benar-benar sial. Melawan seorang penatua adalah sesuatu yang sangat dilarang di dalam sekte, dengan kata lain setiap murid harus mengikuti apa yang setiap penatua katakan, lebih tepatnya apa yang atasan mereka katakan.

Hukum rimba sangat amat berlaku di dalam sekte Macan Hitam. Begitu juga di sunia kultivasi. Yang lemah hanya akan menjadi baha lelucon bagi mereka yang kuat, harga nyawa seseorang dihitung dari apakah dia bisa melindunginya atau tidak. Jika tidak, kehilangan nyawanya hanyalah hasil dari akhir kehidupannya.

Ketika semua orang berpikir Hao Li tidak akan selamat dan jatuh pingsan, apa yang mereka saksikan selanjutnya membuat mereka semua keheranan.

"Uhuk! Uhuk! Aku sama sekali tidak mengira bahwa seorang penatua sekte akan dengan mudahnya menyerang seorang anak kecil sepertiku. Aku pikir penatua Jing sama sekali tidak menghargai reputasi Sekte Macan Hitam yang sudah melebar ke segala penjuru. Aku ingin tahu bagaimana reaksi mereka jika mereka tahu salah satu penatua yang mereka kagumi ternyata orang yang sangat rendahan."

Hao Li melambai-lambaikan tangannya, mengusir debu yang menghalangi padangannya. Lima lingkaran hijau cerah muncul di atas kepalanya. Samua orang yang menayksikan kekuatan roh Hao Li terdiam membeku. Apakah yang mereka saksikan nyata?

Semua penatua yang ada di dalam ruangan sama sekali tidak bersuara. Mereka terus menatap Hao Li dan lima lingkaran hijau cerah di atas kepalanya bergantian, seolah mereka sedang memastikan sesuatu.

"Kondensasi Qi tingkat kelima! Bagaimana ini mungkin?!" teriak penatua Xi tak percaya dengan apa yang dia lihat.

"Berapa usianya? Dia bahkan belum menginjak usia 20 tapi kekuatannya sudah sehebat itu!"

"Dia bahkan sama sekali tidak terluka setelah menerima serangan penatua Jing. Siapa kedua orang tuanya? Mereka harus menjadi orang yang luar biasa untuk bisa menumbuhkan anak yang begitu berbakat."

"Kau Hao Li, bukan? Aku bisa menjadi gurumu. Aku juga bisa menyediakan segalanya yang kau butuhkan, baik itu sumber daya maupun keterampilan bela diri."

"Hao Li, jika kau bersedia menjadi muridku. Aku sama sekali tidak akan membatasimu di dalam Sekte Macan Hitam, bahkan kau bisa memasuki pelataran dalam sesuka hatimu."

(