Chereads / Penakluk Dewa / Chapter 14 - Harimau Perak

Chapter 14 - Harimau Perak

Waktu terus berlalu, dalam jangka waktu satu bulan lamanya, Hao Li berusaha untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama dengan kakek dan bibinya. Ketika dia memasuki Sekte Macan Hitam nanti, dia hanya bisa beberapa kali berkunjung ke rumah kakek dan bibinya.

Selama satu bulan pula, dia melanjutkan kultivasinya. Dengan memori Kristal Abadi, dia akhirnya tahu bahwa keterampilan kultivasinya sama sekali tidak memiliki cela. Secara alamiah dia tahu mana yang harus dia lakukan dan mana yang tidak. Hao Li memang tidak pernah mempraktikkan keterampilan kultivasi, tapi dengan Kristal Abadi di dalam tubuhnya, dia tahu apa yang terbaik dalam kultivasinya.

Dia sekarang berada di tahapan Kondensasi Qi tingkat keempat. Tentu saja Ming Wu dan Ming Fei tahu hal itu, dan mereka terkejut dengan kecepatan kultivasi Hao Li. Meskipun tahapn Kondensasi Qi hanyalah tahapan paling dasar, menerobos empat tingkatan dalam waktu satu bulan sama sekali tidak masuk akal.

"Aku telah menerobos ke tingkat empat kemarin. Dan besok lusa aku akan pergi ke Sekte Macan Hitam. Aku ingin tahu apakah kecepatan kultivasi orang lain sama sepertiku. Tapi aku rasa tidak, bagaimanapun aku memiliki Kristal Abadi yang membantuku..." gmam Hao Li. Dia sedang menyiapkan beberapa pakaian untuk dia bawa ke Sekte Macan Hitam.

Usai mengepak pakaiannya, dia kembali berkultivasi. Siluet empat lingkaran hijau muncul di atas kepalanya, keempatnya memancarkan energi roh yang kuat. Hao Li sedikit menggelengkan kepalanya, "Dengan kecepatan kultivasiku sekarang, aku baru bisa menerobos ke tingkat lima dalam waktu beberapa minggu. Kecuali aku memiliki beberapa tanaman roh atau pil."

Meskipun kecepatan kultivasinya di atas rata-rata, dia sadar akan tetap kalah melawan mereka yang mengandalkan bantuan eksternal. Pil dan tanaman roh memang diperlukan dalam kultivasi, atau kecepatan kultivasi mereka akan melambat seiring berlalunya waktu.

Hao Li hanya berkultivasi sebentar. Dia keluar dari kamarnya berniat untuk menemukan beberapa binatang buas untuk menguji kekuatannya. "Aku akan mencoba memasuki zona dalam hutan. Mungkin di sanalah aku bisa bertemu binatang buas, atau jika beruntung, mungkin saja aku menemukan tanaman roh atau buah roh. Dengan kekuatanku yang sekarang, binatang buas yang berada di tingkatan Kondensasi Qi tingkat 9 sama sekali bukan tandinganku. Yang berada di tahapan Pembentukan Podasi saja belum tentu bisa menjadi lawanku."

Ming Wu dan Ming Fei yang tahu sejauh mana kekuatan Hao Li berkembang sama sekali tidak melarang Hao Li berpergian ke dalam hutan. Mereka tahu apa yang terbaik untuk pria kecil mereka. Menahannya hanya akan memperlambat kemajuan kultivasinya. Sudah waktunya Hao Li mengurus semuanya sendiri.

"Jika kau bertemu dengan binatang buas yang sama sekali tidak bisa kau taklukkan, sebaiknya kau langsung berlari. Kekuatanmu mungkin telah meningkat pesat, tapi hutan bagian dalam sama sekali tidak bisa dianggap enteng. Aku saja tidak berani mejelajah terlalu dalam..." ujar Ming Fei memperigatkan Hao Li.

Hao Li menganggukkan kepalanya, mengerti dengan apa yang bibinya sampaikan.

"Baiklah bi, aku tahu itu. Mungkin aku akan pulang sedikit larut."

***

Seorang pria kecil menyusuri pedalaman hutan. Pisau di kedua sisi pinggangnya terlihat terpasang dengan apik. Dia menengok ke berbagai arah seolah sedang memantau sesuatu, meski pada kenyataannya memang iya. Pria kecil itu tidak lain adalah Hao Li yang mencoba peruntungannya, dia berharap bisa menemukan tanaman roh ataupun buah roh untuk dia konsumsi.

Tiba-tiba saja suara geraman terdengar dari sisi barat, tepatnya di dalam semak belukar. Hao Li mulai waspada, kelima inderanya dia pasang dengan baik, jika suara geraman itu berasal dari binatang buas yang kekuatannya lebih lemah darinya, dia bisa membunuhnya denga mudah. Tapi jika sebaliknya, yang bisa dia lakukan hanyalah berlari sejauh mungkin, kemungkinan terburuknya dia bisa mati.

"Harimau Perak!"

Hao Li terkejut saat apa yang dilihatnya adalah harimau berwarna perak mengkilap. Seperti bentuk fisiknya, itu adalah Harimau Perak. Salah satu binatang buas yang dia takuti dulunya, bagaimanapun kekuatan Harimau Perak setidaknya berada di tahapan Kondensasi Qi tingkat 8, jika sudah dewasa, bahkan kekuatannya jauh lebih luar biasa, yaitu berada di tahapan Pembentukan Pondasi tingkat 5.

Hao Li berharap Harimau Perak yang sedang berhadapan dengannya hanya berada di tahapan Pembentukan Pondasi tingkat pertama paling banyak.

Keningnya sedikit mengerut, saat kedua matanya menelisik Harimau Perak lebih lama, siluet lingkaran berwarna merah terlihat di ata tubuh Harimau Perak. Tapi apa yang membuatnya membisu ialah Harimau Perak sama sekali tidak mengeluarkan ataupun menampilkan energi roh-nya.

"Apakah itu artinya aku bisa melihat tahapan kultivasi setiap makhluk tanpa khawatir orang lain mengetahuinya? Tapi mengapa aku sama sekali tidak bisa melihat tahapan kultivasi bibi dan kakek?"

Hanya satu kesimpulan yang bisa dia dapat, dia terlalu lemah untuk melihat tahapan kultivasi mereka.

"Sudahlah, sebaiknya aku menghadapi Harimau Perak ini terlebih dahulu."

"Grhhh..."

Suara geraman semakin terdengar nyaring, hingga Harimau Perak adalah yang duluan bergerak. Hao Li sendiri dengan santai mengeluarkan kedua pisau kecil yang ada di kedua sisi pinggangnya. Kekuatan Hao Li sekarang setara dengan 1.150 jin, hanya mereka yang berada di tahapan Pembetukan Pondasi tingkat kedua yang bisa mengancamnya.

Hao Li dengan lihai bergerak ke sisi lain, tatapannya tetap terpaku pada Harimau Perak di depannya. Gerakan Harimau Perak memang cepat, tapi dibandingkan denga dirinya yang telah dilatih oleh kakek dan bibinya, kecepatan Harimau Perak terlihat lambat di kedua matanya.

"Kau hanya berada di tahapan Pembentukan Pondasi tingkat pertama, tapi kau berani berhadapan denganku. Benar-benar menggelikan!"

Sekali lagi Harimau Perak menyerang, namun hasilnya tetap sama. Cakarannya sama sekali tidak mengenai pakaian Hao Li sedikitpun. Hao Li mengangkat kedua pisaunya di udara, saat jarak antara dia dan Harimau Perak lumayan dekat, tanpa membuang kesempatan, dia langsung menusuk tubuh Harimau Perak.

"Tubuh Harimau Perak lumayan keras. Jika saja aku menggunakan pisau yang biasa aku pakai, aku tidak bisa menembus pertahanan Harimau Perak sama sekali. Aku ingin tahu bahan dasar apa yang digunakan oleh kakek untuk membuat pisau ini. Kulit Harimau Perak bisa dengan mudah dirobeknya."

Dua minggu yang lalu, kakeknya memberinya sepasang pisau kecil yang terlihat sederhana. Mungkin karena Ming Wu tahu pisau adalah bagian dari hidupnya.

Ketika dia mengalihkan pandangannya pada Harimau Perak yang sudah terkapar tidak berdaya masih menatapnya penuh kebencian, Hao Li menggunakan keterampilan yang Ming Fei ajarkan, Pukulan Musim Panas. Dalam sekejap nyawa Harimau Perak melayang.

Tidak lupa Hao Li mengambil inti roh yang ada di dalam tubuh Harimau Perak. Ini adalah pertama kalinya dia menghadapi binatang buas yang berada di tahapan Pembentukan Pondasi, begitu juga dengan inti roh-nya. Ia sama sekali tidak pernah mengonsumsi inti roh binatang buas yang ada di tahapan Pembentukan Pondasi.

"Aku harap dengan inti roh Harimau Perak ini, aku bisa menerobos ke tingkatan selanjutnya sebelum memasuki Sekte Macan Hitam."

Selama beberapa jam lamanya, Hao Li terus menjelajah kedalam hutan sampia larut malam. Selama itu pula dia membunuh banyak binatang buas yang ditemuinya, tidak lupa dia juga membawa beberapa mayat binatang buas yang menurutnya enak untuk di makan.

Begitu dia kembali ke rumahnya, seperti biasa dia makan makanan yang bibinya sediakan. Setelah itu Hao Li sama sekali tidak menyia-nyiakan waktunya dan terus berkultivasi dengan rajin. Malam itu dia berniat mengonsumsi inti roh Haimau Perak dan beberapa inti roh yang dia dapatkan.

"Jika aku memiliki tungku pil, mungkin aku bisa membuat beberapa pil yang bisa meningkatkan kekuatanku. Tapi sayangnya mana ada orang yang berjualan tungku pil di dalam hutan? Aku harus menunggu waktu itu tiba ketika aku berada di Sekte Macan Hitam nanti."

Memori yang berasal dari Kristal Abadi mencakup semuanya, tidak terkecuali pembuatan pil. Bisa dikatakan Hao Li adalah seorang alkemis handal sekarang, tapi kekuatan dan ekonomi yang dimilikinya sama sekali tidak mendukung bakatnya.

Tanpa ragu sama sekali, dia langsung menelan empat inti roh, salah satunya adalah milik Harimau Perak. Energi roh yang ada di dalam tubuhnya seketika bergejolak, berusaha untuk menembus dinding tebal yang menahan mereka untuk bertahan. Tapi tak lama kemudian, kedua mata Hao Li berbinar, memancarkan cahaya kebahagiaan.

"Akhirnya aku menerobos ke tingkat kelima! Aku benar-benar tidak menyangka efek dari inti roh milik Harimau Perak akan sangat berpengaruh pada kultivasiku."