Seorang pria tampan dan nampak mempesona memasuki sebuah club yang asing baginya. Dengan setelan jas warna hitam dan sepatu mengkilat, serta gaya rambut yang disisir ke belakang dengan rapi membuat gadis penyewa jasa pemuas nafsu langsung tergiur. Mereka yakin pria tampan ini pasti berkantong tebal. Paket yang lengkap dan langka.
Melihat mangsa di depan mata, mereka merangsak maju mendekati pria tampan yang bernama Hans Wijaya . Berbagai gaya menggoda mereka jadikan sebagai jurus pemikat, sayangnya Hans tak tergoda sedikitpun. Ia bahkan tak melirik sedikitpun.
Hans duduk di meja dekat pelayan club yang sedang melayani beberapa pria hidung belang. Mereka tengah asyik menikmati belaian wanita penjaja tubuh.
"Soft drink, Mbak!" Pelayan club tampak mengernyitkan dahi. Ia yakin belum pernah melihat pria ini. Dan apa yang dia pesan menunjukkan dia bukan bagian dari dunia malam yang selalu ia lewati setiap malam bersama para langganannya.
"Just soft drink?"
"Yes, aku tak suka mabuk."