Chapter 14 - BAB14

Rendahnya minat baca masyarakat kita sangat mempengaruhi kualitas bangsa Indonesia, sebab dengan rendahnya minat baca, tidak bisa mengetahui dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi di dunia, di mana pada ahirnya akan berdampak pada ketertinggalan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, untuk dapat mengejar kemajuan yang telah dicapai oleh negara-negara tetangga, perlu kita kaji apa yang menjadikan mereka lebih maju. Ternyata meraka lebih unggul di sumber daya manusianya. Budaya membaca mereka telah mendarah daging dan sudah menjadi kebutuhan mutlak dalam kehidupan sehari harinya. Untuk mengikuti jejak mereka dalam menumbuhkan minat baca sejak dini perlu kita tiru dan kita terapakan pada masyarakat kita, terutama pada tunas-tunas bangsa yang kelak akan mewarisi negeri ini.

Perdaban suatu bangsa ditentukan oleh kecerdasan dan pengetahuannya, sedangkan kecerdasan dan pengetahuan di hasilkan oleh seberapa ilmu pengetahuan yang di dapat, sedangkan ilmu pengetahuan di dapat dari informasi yang diperoleh dari lisan maupun tulisan. Semakin banyak penduduk suatu wilayah yang haus akan ilmu pengetahuan semakin tinggi peradabannya.

Budaya suatu bangsa biasanya berjalan seiring dengan budaya literasi, faktor kebudayaan dan peradaban dipengaruhi oleh membaca yang dihasilkan dari temuan-temuan para kaum cerdik pandai yang terekam dalam tulisan yang menjadikan warisan literasi informasi yang sangat berguna bagi proses kehidupan social yang dinamis.

Rendahnya minat baca masyarakat kita sangat mempengaruhi kualitas bangsa Indonesia, sebab dengan rendahnya minat baca, tidak bisa mengetahui dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi di dunia, di mana pada akhirnya akan berdampak pada ketertinggalan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, untuk dapat mengejar kemajuan yang telah dicapai oleh negara-negara tetangga, perlu menumbuh kan  minat baca sejak dini.

Bila sebelumnya membaca identik dengan buku atau media cetak saja, maka di zaman sekarang yang sudah serba digital, membaca tidak lagi terpaku pada membaca kertas karna segala informasi terkini teleh tersedia di dunia maya/ internet dan media elektronik lainnya.

Dengan semakin mudahnya media untuk mendapatkan informasi bacaan maka sudah seharusnya kita tingkatkan minat baca kita. Di bawah ini langkah awal untuk meningkatkan minat baca kita :

1. Bangunlah Motivasi Minat Membaca

Meningkatkan minat baca harus dimulai dengan motivasi diri dalam membaca. Bagi saya pribadi pandangan selintas di atas sudah cukup untuk memicu akan pentingnya membaca bagi masyarakat, sebab itu adalah sebuah keharusan bila kita ingin menguasai dunia. Dengan membaca, pandangan kita menjadi terbuka terhadap hal-hal baru yang tidak kita ketahui sebelumnya.

2. Mulailah Membaca Sesuatu yang Kita sukai.

Salah satu kesalahan terbesar dari seseorang yang ingin mulai membiasakan diri untuk membaca adalah image buku dan bacaan yang sebenarnya ia buat sendiri: berat dan membosankan. Padahal banyak sekali jenis buku dengan karakteristik yang beragam. Saya dulu memulainya dengan membaca cerita fiksi seperti cerpen dan novel, berlanjut ke buku-buku praktis (yang pake kata kunci: cara, langkah, tips, kiat, dll), lalu berlanjut lagi ke buku motivasi dan pengembangan diri, hingga sekarang saya sudah mulai baca buku-buku politik dan sejarah. Satu hal yang pasti: sesuaikanlah dengan minat anda. Agar niat untuk membaca tidak hanya berasal dari pikiran, tetapi juga dari hati.

3. Menyisihkan waktu yang tepat dan nyaman untuk Membaca.

Bila anggapan penting membaca itu sudah melekat, maka tidak semuanya yang baca berhasil memindahkan semua informasi yang didapat dari bacaannya itu pada memori otaknya, disebabkan momentum waktunya yang kurang tepat.  Atau seringkali malas baca disebabkan waktunya kurang tepat. Beragam orang yang punya momentum baca yang tepat: ada yang suka membaca saat jam pelajaran kosong saat sekolah, atau lagi istirahat di sekolah, ada juga yang nyaman membacanya membaca saat perjalanan, beberapa saat sebelum tidur, dan saat di perpustakaan. Pakailah waktu-waktu yang biasa kita habiskan untuk bengong dan menunggu dengan membaca!

4. Menumbuhkan Rasa Ingin Tahu

Minat baca harus dipicu dari diri kita untuk menumbuhkan rasa ingin tahu. Kita harus membuat pertanyaan setiap hal yang ada di sekitar kita dan carilah jawabannya di buku. Atau bisa juga melihat-lihat buku di toko atau perpustakaan dan cobalah pertanyakan, "Apasih isi buku ini?" Biasanya rasa ingin tahu dan penasaran sangat efektif untuk menggerakkan diri ini untuk melakukan sesuatu.

5. Minta Seseorang Merekomendasikan Buku

Ini juga salah satu cari yang efektif nih untuk lebih 'memaksa' diri ini untuk segera mulai membaca. Karena buku yang direkomendasikan biasanya punya nilai lebih yang akan membuat kita lebih semangat membacanya. Tanyakanlah pada teman, "Eh, punya buku bagus gak? Minjem dong?"

6. Membacalah Seperlunya Saja

Selagi masih belajar membacalah seperlunya saja. Tak usah berlebihan. Keperluan orang itu tergantung dari hasratnya masing-masing untuk memperoleh informasi. Makin perlu anda terhadap informasi, maka sudah pasti kuantitas dan kualitas membaca anda pun pasti akan makin banyak dan baik.

Inilah langkah awal cara dan tips meningkatkan motivasi minat baca, mudah-mudahan dapat memicu kita untuk terus dan terus membaca.

Dengan sering membaca, dengan tidak kita sadari akan mengalir pengetahuan walaupun sedikit lama kelamaan akan menjadi bukit, dampaknya akan kita rasakan menuntun kita menguasai dunia dengan ilmu pengetahuan yang berguna.

Aku sependapat dengan pernyataan Neti di akhir percakapan kami.

Aku lalu melangkahkan kaki ke bagian yang lain. Suasana perpustakaan tiba-tiba menjadi asing. Setelah merasa cukup mendapat bahan mentah mata pelajaranku hari ini, aku langsung beranjak meninggalkan perpustakaan. Aku mengambil kartu anggota perpustakaanku, lalu melangkah keluar gedung yang hening dan seolah tidak berjiwa itu. Seperti jiwaku sendiri.

***

Kalian ke mana aja, sih?" Santi sampai bersamaan denganku di Warung Sarapan Bude Mery.

"Aku barusan dari perpusatakaan," jawabku sebelum menyelonong meneguk minuman di gelas si Panjul yang terlihat segar di atas meja.

"Eh, main minum aja." Panjul protes. "Kenapa, dan ada apa Santi?" Doli berhenti memetik gitarnya. "Aku butuh bantuan. Kali ini menurutku agak berat."

Kami bertiga saling pandang, ini sudah menjadi dugaanku sebelumnya. Ya, sebenarnya tanpa dimintai tolong pun kami akan selalu tetap membantu Santi dengan senang hati.

"Aku butuh tenaga untuk membawakan persiapan sidang sekolaku lusa," lanjut Santi yang terlihat senang.

"Kirain bantuan buat buka hati si Bambang buat kamu," ledek Doli.

"Ih..., Doli, jangan nyebelin gitu deh. Bawa-bawa Bambang terus. Aku mau sidang nih. Mau mikirin masa depan!" ucapnya ketus.

"Sejak kapan si Bambang nggak lagi menjadi salah satu masa depan dalam kepalamu?" Ucapan Doli membuat Santi terdiam. Ia kemudian duduk di hadapan Panjul.

"Sejak dia menemukan perempuan lain." Santi menahan napas. "Kadang, kita memang harus belajar melupakan. Bukan karena kita nggak cinta, melainkan karena...