Kain berjalan dengan sangat happy dan dia sesekali tersenyum. Tapi di saat ia berselisih jalan dengan ibu mertuanya, Karin langsung terdiam dan menundukan kepalanya, karena ia tak mau jika moodnya hancur.
Karin mencoba menyapa ibu mertuanya meski pun Sinta tidak mungkin membalas sapaan itu.
"Pagi mah," Karin tersenyum.
Alex yang ada di belakang Karin hanya bisa menghela nafasnya.
Sinta hanya melirik Karin dengan lirikan yang tajam.
Karin mencoba tersenyum simpul dan langsung melewati mertuanya itu.
Saat Karin berada beberpaa langkah di belakang Sinta, Sinta malah berucap yang tidak-tidak.
"Dasar menantu durhaka, udah tau mertuanya lewat, malah di lewatin aja!" Sinta berucap sambil mengibasakan tanganya.
Karin langsung menghentikan langkahnya.
Saat Karin ingin menjawab, ternyata Alex sudah lebih dulu berucap.
"Mamah tadi bukanya udah denger ya kalo Karin menyapa mamah, kenapa mamah bilang kalo Karin durhaka, mamah jangan bikin keributan ya!" Alex menatap mamahnya tajam.