"Aduh, ini Kelin mau apa lagi coba, lagi seperti ini masih saja nyusahin, kalo bukan karena bujuk rayunya aku juga gak mau balikan sama dia!* Bram menghapus semua pesan yang di kirim oleh Kelin.
Ia tak mau jika nanti Maslah ini jadi serius. Apalagi Bram sudah tau jika Kelin sudah di usir oleh Kusuma.
Sedangkan Sinta, ia keluar dari dalam kamarnya dan sudah bersama-sama seperti biasa.
Ia akan ikut pertemuan arisan yang akan di lakukan di tempat biasa.
Saat Sinta melewati Bram, Bram langsung menahan tangannya.
*Mah, kamu mau kemana, kenapa sangat rapih sekali?*
Sinta langsung menepis tangan suaminya.
"Jangan sentuh aku, aku tidak Sudi di sentuh oleh lelaki yang tidak tau diri, udah sana, ngapain kamu masih ada di rumah ini, rumah ini adalah milik keluargaku, kamu orang miskin yang tak punya apapun, lebih baik pergi dari sini!" Sinta menunjuk wajah suaminya.
"Loh, kenapa selemah kamu malah mengungkit kekayaan sayang, dulu kamu tak pernah mengungkitnya?"